LUTIMNEWS.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Timur memetakan sebanyak 18 desa di 6 (enam) wilayah zona rawan longsor di Luwu Timur yang tersebar pada sejumlah kecamatan di daerah ini.
Wilayah yang dimaksud di antaranya Kecamatan Towuti. Di daerah ini seluruh desa sebanyak 18 desa dinyatakan sangat rawan terjadi longsor. Kemudian di Kecamatan Malili ada 7 (tujuh) desa yang juga dinyatakan sangat rawan longsor.
“Sudah dipetakan. Untuk Kecamatan Towuti seluruh desa masuk zona rawan. Malili hanya 7 desa,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Luwu Timur, Amri Mustari kepada LutimNews.com, Senin 9 Juli 2018.
Amri menjelaskan, daerah rawan longsor yang lainnya juga ada di wilayah Kecamatan Tomoni Timur. Di daerah ini dipetakan 6 desa yang masuk zona rawan longsor. Kemudian Kecamatan Angkona sebanyak 5 desa. Selanjutnya di Kecamatan Kalaena dan Kecamatan Mangkutana yang masing-masing hanya satu desa yang dinyatakan rawan.
“Kalau Mangkutana hanya Desa Kasintuwu yang rawan dan desa non blok Kecamatan Kalaena,” jelas Amri. Menurut Amri, daerah ini sudah pernah mengalami bencana longsor. Tahun lalu longsor terjadi di Malili yang sampai memakan korban,” jelasnya lagi.
Dirinya mengimbau masyarakat selalu dalam kondisi waspada. Berdasarkan data BPBD sebanyak 37 titik wilayah yang berpotensi longsor.
BPBD juga saat ini selalu dalam kondisi siaga, sebab saat ini hujan masih sering turun sehingga bisa saja menimbulkan potensi bencana banjir dan longsor.
“Kita saat ini dalam tahap melakukan pemantauan terhadap kondisi ini dan terus siap sedia dalam menanggulangi banjir yang bakal mungkin terjadi,” tandasnya.
(****)