Kelenjar prostat adalah salah satu organ genitalia pria yang terletak di sebelah inferior buli-buli dan membungkus uretra posterior. Hiperplasia adalah penambahan ukuran suatu jaringan yang disebabkan oleh penambahan jumlah sel pembentuknya.
Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau hiperplasia prostat jinak adalah pembesaran prostat yang jinak di mana terjadi pertumbuhan nodul-nodul fibroadenomatosa majemuk dalam prostat; pertumbuhan tersebut dimulai dari bagian periuretral prostat sebagai proliferasi yang terbatas dan tumbuh dengan menekan kelenjar normal yang tersisa ke perifer dan menjadi simpai bedah.
Orang-orang sering menyebut BPH dengan hipertrofi prostat. Namun istilah hipertrofi ini kurang tepat karena yang terjadi sebenarnya ialah hiperplasia kelenjar periuretral. BPH merupakan penyakit yang disebabkan oleh penuaan.
BPH hanya terjadi pada laki-laki (hal ini karena pada wanita tidak terdapat kelenjar prostat). Penyakit ini sering didapatkan pada usia 40 tahun ke atas.
Gejala BPH biasanya memperlihatkan dua tipe yang saling berhubungan, yaitu obstruksi dan iritasi. Gejala obstruksi terjadi karena otot detrusor gagal berkontraksi dengan cukup kuat atau gagal berkontraksi cukup lama sehingga kontraksi terputus-putus.
Gejala iritasi biasanya lebih memberatkan pasien dibandingkan obstruksi. Gejala iritasi timbul karena pengosongan kandung kemih yang tidak sempurna pada akhir miksi atau pembesaran prostat menyebabkan rangsangan pada kandung kemih, sehingga kandung kemih sering berkontraksi meskipun belum penuh.
Insiden
Pada BPH, insiden meningkat seiring dengan pertambahan umur. Pada usia 45-49 tahun, didapatkan 3 kasus dari 1000 laki-laki. Sementara pada usia 75-79 tahun, insidensnya meningkat menjadi 38 kasus dari 1000 laki-laki. Adapun prevalensinya yaitu 2,7% pada usia 45-49 tahun dan 24% pada usia 80 tahun.
Epidemiologi
BPH hanya terjadi pada laki-laki (hal ini karena pada wanita tidak terdapat kelenjar prostat). Penyakit ini sering didapatkan pada usia 40 tahun ke atas.
Prostat normal pada pria mengalami peningkatan ukuran yang lambat dari lahir sampai pubertas. Pada selang waktu tersebut terjadi peningkatan cepat dalam ukuran yang berkelanjutan sampai usia dekade 30 dan mencapai ukuran dewasa. Tetapi, ketika laki-laki berusia 40-45 tahun, mulailah terjadi hiperplasia prostat jinak. Hal ini berlangsung lambat secara terus-menerus.
Pada pria usia 50 tahun, angka kejadiannya sekitar 50% dan pada usia 80 tahun sekitar 80%. Sekitar 50% dari angka tersebut di atas akan menyebabkan gejala dan tanda klinik.
Etiologi
Sampai saat ini, penyebab pasti dari BPH belum diketahui. Namun, penyebab penyakit ini diduga berkaitan dengan faktor usia dan hormon. Pada laki-laki, pertambahan usia menyebabkan terjadinya perubahan keseimbangan hormon testosteron dan estrogen.
Hal ini karena produksi testosteron menurun dan terjadi konversi testosteron menjadi estrogen pada jaringan adipose di perifer. Berdasarkan angka autopsi perubahan mikroskopik pada prostat sudah dapat ditemukan pada usia 30-40 tahun.