Wahyu Aditya, Merintis Jalan Sepi

Wahyu Aditya, Merintis Jalan SepiTawaran bekerja di bawah perusahaan orang lain tak membuat Adit tertarik. Percaya diri pada kemampuannya, bersama tujuh kawan ia membuat perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Sayang, usaha ini gagal. “Kumpulan orang pintar tapi tak ada naluri bisnis,” kata Adit menyimpulkan kegagalan saat itu.


Karena tahu bahwa hanya kepada dirinya sendirilah ia dapat bersandar, Adit memulai langkah yang terbilang nekat. Berbekal pinjaman bank sebesar Rp 400 juta, ia membangun lembaga kursus animasi. “Biar orang sekolah di Indonesia, tak harus di luar negeri,” niatnya sederhana. Kendati terdengar ambisius, sebenarnya Adit telah melakukan riset kecil-kecilan lebih dulu. Hasilnya, banyak orang me­nyatakan berminat bila ia membuat sebuah lembaga kursus animasi.

Tekad itu lalu diwujudkan dengan keikutsertaannya pada sebuah pameran pendidikan di Semanggi Expo, Jakarta Selatan. Di sana, ia menemukan ada 41 orang yang berminat menjadi murid. Ini menjadi langkah awal bagi Adit untuk mendirikan HelloMotion Inc, School of Animation and Cinema. Pemilihan kata dalam bahasa Inggris oleh finalis Short Film Festival, Tokyo, Jepang, tahun 2004 ini dimaksudkan agar ia dapat membuka franchise ke luar negeri.

 

Berdiri sejak lima tahun lalu, jalan yang dirintis lembaga pendidikan ini masih sepi. Dari modal sebesar Rp 400 juta, kini Adit telah mam­pu meraup keuntungan 18% per tahun. Padahal, ketika awal berdiri, sekolah itu tak mendapatkan keuntungan, malah minus 11%. Tahun berikut­nya minus 6%. Sampai kini, sudah ada sekitar 800-an siswa telah diluluskan. “Itu masih kurang karena kami hanya punya satu kelas,” katanya. Satu kelas diisi 10 siswa. Ada 20 instruktur yang andal di bidangnya.

 

Selain urusan mencari penghasilan, Adit masih menyem­patkan diri merealisasikan ide aneh lainnya. Ia sempat mem­bentuk Kementerian Desain Republik Indonesia (KDRI-www. kdri.web.id) yang bertujuan mengubah Indonesia dengan cara­nya sendiri. Di KDRI, struktur birokrasinya sederhana. Ia men­jabat juru bicara kementerian. Sedangkan posisi menteri diduduki Mr. Gembol (panggilan masa kecilnya). Mr. Gembol juga me­rangkap sebagai kurir KDRI. Biarpun terkesan lucu, dalam sehari website KDRI setidaknya dikunjungi 1.000 pengunjung. Di sini, para volunteer di mana pun bisa mengirimkan desain karya mereka.

Sumber Buku: Wirausaha Muda Mandiri