Orangmiskin bekerja dengan tangannya sendiri. Yang kaya memakai tangan-tangan orang lain.
-Unknown
SETIAP ORANG MEMERLUKAN kuda tunggangan untuk membawa mereka ke tempat tujuan. Seorang lulusan universitas terkenal menunggang kuda almamaternya yang terdiri dari nama besar sekolah, ilmu pengetahuan, dan jaringan para alumnusnya yang menduduki posisi-posisi strategis di berbagai tempat. Seorang pekerja menunggang kuda perusahaannya yang memiliki reputasi yang dikenal luas. Dengan bekal pengalaman dari perusahaan itu is menjadi lebih mudah mencari pekerjaan lain yang lebih menjanjikan, menghubungi berbagai pihak dan memperoleh pelatihan-pelatihan bermutu.
Seni berkuda harus dimiliki siapa saja yang menghendaki kemajuan. Orang-orang yang tidak menentukan kuda bagi dirinya terpaksa harus bekerja lebih keras dan menjadikan dirinya sendiri sebagai kuda. semakin Anda merasa pintar dan semakin Anda talk merasa perlu orang lain, maka semakin Anda tergantung pada diri sendiri.
Sebaliknya, semakin kita merasakan dan mengakui kekurangan kita, maka semakin kita merasa memerlukan orang lain. Inilah tip bagi mereka yang ingin mencapai kinerja seperti yang dicapai oleh Yoris Sebastian. la bukan siapa-siapa, namun menjadi siapa-siapa karena talenta (potensi) yang dimilikinya diasah terus menerus dan menemukan pintu keluarnya.
Seberapa pun hebatnya Anda, tetaplah rendah hati. Dengan merendah dan merunduk Anda akan ditemui dan dicari banyak orang. Tetapi lebih dari itu Anda juga akan mendatangi mereka, mencari pintu dan menemukan pintu-pintu yang terbuka. Sebaliknya orang-orang yang tinggi hati akan dijauhkan dan menjauh dari pintu peluang kemajuannya.
Dari pertemuan-pertemuan itu, temukanlah “kuda”mu. la dapat berupa keahlian yang engkau asah, tetapi juga dapat berupa Hama-Hama besar, yang dapat membuatmu ikut melambung naik. Dengan membuat ‘kuda’ berkilauan, engkau akan kebagian sinar cahayanya.
Tetapkanlah siapa yang menjadi kudamu: Bisa orang tua, mertua, perusahaan, almamater, atau diri sendiri. Semakin seseorang tak bisa mengandalkan dirinya sendiri, is akan mencari orang lain sebagai kudanya.
– Rhenald Kasali
Buatlah karya besar bersama dengan “kuda”mu itu. Yoris Sebastian menemukan kudanya di sebuah kafe yang didukung oleh radio kreatif la membuat karya-karya besar yang bukan hanya diakui rekan-rekannya saja, melainkan juga oleh atasan dan pemilik perusahaan, sehingga meraih kepercayaan.
Setiap “kepercayaan” memerlukan panggung pertunjukkan, temukanlah panggung itu dan lakukan performa disana. Sebab setiap lilin tak akan menyala terang bawah ruang hampa udara. Yoris beruntung ia bekerja di lingkungan media sehingga karya-karyanya cepat dilihat orang. Namun ia menampilkan terus karya-karyanya pada berbagai lomba bergengsi dan ia memenangkannya.
Setelah memiliki sayap, terbanglah. Kuda tunggangan tak hanya untuk ditunggangi melainkan harus clipacu. Seekor burung yang belajar terbang harus berani keluar dari sarangnya. Meski terjatuh, ia harus mulai mengepakkan sayapnya. Seorang anak harus berani melepas selimut rasa nyamannya, berkelana mengarungi bumi dengan keberanian berwirausaha secara mandiri. Jadilah manusia mandiri dengan kekuatan itu.
Latihlah otot-ototmu setiap saat. Otot dilatih bukan hanya untuk meraih kedewasaan, melainkan juga untuk menuncla penuaan. Perbaiki diri sepanjang waktu, karena sebuah perjalanan bisa berakhir pendek, bisa juga menjadi panjang. Bagi Yoris, kreatifitas perlu dilatih. Asalkan kita man berpikir dan tidak terperangkap oleh kebiasaan, maka setiap saat hidup akan dipenuhi gagasan-gagasan baru.