Asri Tadda: Meraup Untung Nyata dari Bisnis Maya

Meraup Untung Nyata dari Bisnis MayaKetajamannya mengendus peluang, kemahirannya menerjemahkan peluang menjadi sebuah rencana bisnis, dan kecakapannya mengeksekusi rencana bisnis menjadi sebuah “mesin uang” telah menjadikan seorang Asri Tadda sebagai wirausaha muda yang gemilang.


JIKA ADA SARJANA Kedokteran (S.Ked) yang sibuk online di depan komputer ketimbang melakukan ko-asistensi di rumah sakit, Asri Tadda-lah orangnya.

Jangan menduga ia sedang keranjingan bergaul lewat Facebook, Twitter, atau situs jejaring sosial lainnya, atau bermain online game. Calon dokter dari Universitas Hasanuddin ini justru sedang mengais pendapatan dari online.

 

Alih-alih terjebak dandu konsumsi media internet, Asri yang di jagad maya lebih dikenal dengan nama Asta Qauliyah ini justru memanfaatkan dandu itu untuk mengasah jiwa kewirausahawannya. Ia menangkap peluang besar mencetak penghasilan dari hobi berselancar di dunia maya ini.

 

Lelaki kelahiran Luwu Timur, Sulawesi Selatan, 28 tahun silam ini meyakini bahwa belajar berbisnis sejak dini akan menjadi solusi untuk menghadapi kompetisi hidup yang kian meningkat seiring dengan semakin bertambahnya populasi penduduk negeri ini. Berbekal keyakinan itu, maka pada tahun 2005 — ketika masih berstatus mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Asri merintis bisnis advertising (periklanan) berbasis blog.

Untuk itu Asri membuat banyak blog dengan beragam tema terutama tema kedokteran dan kesehatan yang memang menjadi kompetensinya. Jadi kalau teman-temannya sesama dokter mempraktekkan ilmunya langsung kepada pasien, maka Asri tidak secara langsung menerapkannya. Dia memilih menjadi dokter internet yang menyebarkan ilmu kedokteran dan kesehatan yang dipelajarinya semasa kuliah itu kepada masyarakat luas melalui media blog.

 

Kini Asri mengelola sekitar 200-an blog dengan tema yang lebih luas dan lebih universal. Asri menggunakan Bahasa Indonesia dan Inggris pada blog-blog yang dikelolanya. Dia menyadari betul bahwa penetrasi blog menembus batas-batas geografis negara, sehingga penting baginya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar pada blog-blognya.

Kalau teman-temannya sesama dokter memprakti kan ilmunya langsung kepada pasien, maka Asri tidak secara langsung menerapkannya. Dia memilih menjadi dokter internet yang menyebarkan ilmu kedokteran dan kesehatan yang dipelajarinya semasa, kuliah itu kepada masyarakat luas melalui media blog. 

Bisnis yang dikembangkan Asri di ibukota propinsi Sulawesi Selatan ini bahkan kemudian meluas ke berbagai layanan — namun tetap berbasis internet. la juga menyediakan jasa internet marketing, web develompment, konsultan dan paling anyar mendirikan sekolah blog (blogging school).

Asri juga mendirikan dan mengelola kafe yang dilengkapi fasilitas free WiFi. Agar positioningnya lebih mengena bagi para penggola blog yang menjadi sasaran pasarnya, is menamai kafenya berlokasi di Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar ini dengan nama Kafe Blogger.

Tak heran, pada akhir tahun 2008 Asri meraih juara dua penghargaan Wirausaha Muda Mandiri (WMM) tingkat nasional yang digelar Bank Mandiri.