Menurut anda, apakah sukses perlu pendidikan tinggi? Jawabannya bisa anda temukan pada artikel motivasi bisnis berikut ini. Artikel ini saya ambil dari bukunya pak Laksita Utama Suhud, seorang praktisi bisnis yang telah sukses. Beliau juga pembicara dan konsultan marketing handal yang pernah berguru langsung kepada Jay Abraham yang juga mentor marketing dari Tung Desem Waringin. Kebetulan pak Laks adalah teman saya waktu sama-sama bergelut di bisnis budidaya lobster air tawar. Jadi lebih enak buat saya untuk belajar bisnis dari beliau yang saya yakin beliau tidak keberatan kalau saya sharingkan pembelajaran saya tersebut di blog ini.
Sampai saat ini saya masih terkesan dengan beberapa percobaan kecil saya, yang membuktikan bahwa manusia bisa menunjukkan kekuatan yang sangat luar biasa ketika lingkungan mengondisikannya. Pada tahun 1993, saya mendirikan Multimedia Software House di Jakarta. Saat itu saya merekrut karyawan, seorang preman jalanan yang mempunyai sedikit bakat menggambar. Di hari pertamanya bekerja di kantor, saya memberikan pengarahan dengan memberinya tugas untuk membuat beberapa illustrasi latar belakang digital yang diperlukan oleh multimedia proggamer saya, dan harus selesai sore itu juga. Saya sengaja meninggalkan PC untuk keperluan design grafis dan seperangkat Wacom Tablet (semacam pena digital) yang digunakan untuk menggambar diatas PC. Saya hanya berpesan satu hal. Dia harus menyelesaikan tugasnya dengan cara apapun atau dia harus pulang berjalan kaki tanpa diberi ongkos.
Tidak ada kejadian yang aneh dengan preman ini, sampai pada sore harinya, saat saya memeriksa hasil pekerjaannya. Pekerjaan tersebut memang baru selesai 35%, tetapi dalam waktu yang relatif singkat dia sudah bisa mengoperasikan sebuah PC dan software Adobe Photoshop, padahal baru pagi itu dia mengenal komputer. Sore itu, dia tak kalah gesit dengan designer yang sudah berpengalaman di kantor saya. Ketakutan harus berjalan kaki sejauh lebih dari 4 km dan melintasi daerah geng lawan membuatnya rela tidak makan siang dan sibuk belajar pada designer saya agar dia bisa menyelesaikan tugasnya sore itu juga. Karena dipaksa oleh keadaan, orang yang tadinya awam terhadap komputer dalam sekejap menjadi ahli dalam mengoperasikan komputer dan pena digital dengan hasil yang cukup mengagumkan. Ia berhasil merubah ketakutan menjadi sebuah kesuksesan.