Sinta: Mewujudkan Mimpi-mimpi Dari Keripik Pisang

Mewujudkan Mimpi-mimpi Dari Keripik PisangSinta – yang masih berstatus mahasiswa ini – tidka punya modal besar untuk menjadi pengusaha. Jangankan bermobil, sejak kecil ia biasa berpindah rumah kontrakan karena orang tuanya tak mampu membeli rumah. Segudang mimpi berputar di benaknya siang dan malam dalam rangka memperoleh kestabilan dan keamanan finansial. Dengan memanfaatkan ilmu yang diperolehnya saat bekerja di pabrik keripik pisang, si pemimpi serius ini berhasil membuat keinginannya menjadi kenyataan melalui istana Keripik Ibu Mery.


BANYAK ANAK INDONESIA yang kurang beruntung. Mereka harus membantu orang tua masing-masing mencari nafkah, yang mengamen, ada yang berjualan rokok dan permen, ada pula yang berjualan koran. Kalau sedikit beruntung dari uang penghasilan tersebut mereka bisa membayar uang sekolah. Itu pun mereka tetap harus berakrobat, mengelola waktu antara. bekerja dan bersekolah serta membuat pekerjaan rumah. Tapi bukan berarti mereka tak punya peluang untuk maju. Asal ada kemauan pasti ada jalan.

Itulah yang terjadi pada Sinta. Perempuan usia 22 tahun ini tak hanya berhasil mengangkat keluarganya keluar dari kemiskinan lama bertahun-tahun, melainkan berhasil menjadi pengusaha yang hebat. Ia termasuk beruntung karena. bisa mengejar ilmu hingga jenjang universitas. Saat buku ini ditulis ia masih tercatat sebagai mhasiswi di Fakultas Ekonomi, Univesitas Lampung, Sumatra. Terpikir untuk menambah uang saku, bisnis yang diawalinya dari kecil-kecilnya malah membuatnya menjadi jutawan.