Syammahfuz Chazali, Mengangkat Harkat Kotoran Sapi

Syammahfuz Chazali, Mengangkat Harkat Kotoran SapiJika kebanyakan orang menjauhi kotoran sapi, Syammahfuz Chazali malah akrab dan berkutat dengan limbah perut berbau busuk ini. Tapi siapa yang menyangka hasilnya bisa menjadi bsinis bernilai miliaran, bahkan berpotensi menghasilkan devisa?


KOTORAN ITU ANUGERAH yang indah. Barangkali begitu yang ada di benak Syammahfuz Chazali (25). Tentu saja bukan bentuknya ang indah atau aromanya yang semerbak. Dimana-mana kotoran – apalagi yang kita bicarakan ini, maaf, adalah kotoran alias tahisapi alias tlethong – selalu dipandang menjijikkan dan berbau busuk menyengat. Kotoran dipandang sebagai limbah yang mengganggu lingkungan sekitarnya.

Fakta inilah yang menggelitik Syam – begitu ia biasa disapa. Ia mengolah dan mengangkat harkat kotoran sapi ini menjadi bahan produk bernilai ekonomis. Melalui beberapa eksperimen, mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi (Sosek) Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada (UGM) ini membuktikan bahwa tlethong bisa memberi manfaat baru bagi perkembangan industri gerabah dan keramik di Indonesia. Hasilnya mengagumkan. Sebagai bahan campuran, tlethong olahan ternyata bisa membuat gerabah menjadi lebih kuat, memerikan warna yang cermelang, dan bobotnya lebih ringan hingga dua kilogram.

 

Sumber Buku: Wirausaha Muda Mandiri