Misi Menggalakkan Budaya Mo­tion Picture Art

misi menggalakkan budaya mo­tion picture art Ada yang menarik dari tekad Adit mendirikan lembaga pendidi­kan animasi ini. Katanya, “Animasi kita masih kalah jauh dari Korea, Cina, dan India. Animasi di Indonesia secara industri masih di ka­tegori periklanan. Untuk industri layar lebar atau TV masih banyak PR yang harus dikerjakan,” ungkap arek Malang kelahiran 4 Maret 1980 ini. Ia menilai, industri kreatif dan animasi sebetulnya bisa men­jadi lahan subur bila ditekuni dengan baik. Apalagi dasar pekerjaan ini adalah hobi. Bila sebagian orang harus menanggalkan hobi, untuk bekerja dan menghasilkan uang, dalam hal ini, justru hobilah yang akan menghasilkan uang. Pada 2004, di Indonesia memang belum ada sekolah animasi. Industri inilah yang kemudian digarapnya. Ia yakin, dengan mendirikan sekolah animasi, konten animasi lokal di televisi dalam negeri bisa bertambah dan industri animasi dapat lebih maju. Sehingga akan semakin banyak warga negara yang meningkat kuali­tas hidup dan kesejahteraannya.


Kini, HelloMotion yang memiliki misi menggalakkan budaya mo­tion picture art mulai diperhitungkan di industri animasi Tanah Air. Untuk terus mengembangkan bisnisnya, Adit lebih banyak meng­gunakan pola Buzz Marketing alias getok tular. Awalnya memang sempat jorjoran, baik lewat iklan di media cetak, radio, maupun situs internet. Namun karena dirasa sudah cukup bagus citranya, maka belakangan lebih menggunakan pola tersebut. Kini, peraih berbagai penghargaan bergengsi ini tengah mengembangkan tim promosi dan pemasaran.Salah satunya dengan membuat situs www.menteridesain­indonesia.blogspot.com yang ternyata cukup efektif untuk promosi.

la sendiri tidak terlalu khawatir dengan persaingan di industri animasi. Karena daftar tunggu untuk peserta kursus sekarang bisa sebulan di Hello School. Adit juga tak letih menelurkan inovasi.

 

Sumber Buku: Wirausaha Muda Mandiri