Pentingnya Desain Kemasan Produk

Kali ini saya tertarik untuk men-sharing-kan kepada anda tentang pentingnya desain kemasan produk. Anda harus tahu, desain kemasan produk termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Saya akan bagikan sedikit pengalaman saya tempoe doeloe. Dulu saya punya “kenangan buruk”. Tahun 2005 saya bersama 3 teman saya menjadi distributor sebuah produk deterjen. Produknya cukup bagus. Mungkin kualitasnya diatas deterjen-deterjen yang lain pada waktu itu. Apalagi kalau di-demokan, efeknya luar biasa. Kami menjualnya dari satu arisan ke arisan yang lain.


Kami menggunakan salesman untuk menjualnya. Sales kami dibekali beberapa peralatan demo seperti gelas plastik kecil, deterjen kompetitor, kain putih bersih, sendok teh dan tinta stempel. Prosesnya seperti ini, tinta stempel dimasukan ke dalam gelas plastik yang berisi air. Setelah warna air berubah menjadi hijau (kami memakai tinta warna hijau), barulah kami masukan satu sendok teh deterjen ke gelas plastik tadi. Setelah ditunggu beberapa menit, gelas yang tadinya berwarna hijau berangsur-angsur kembali berwarna seperti semula.

Produk lain tidak bisa seperti itu. Warna airnya tetap hijau. Ibu-ibu arisan sangat terpukau dengan demo kami. Akhirnya dagangan kami pun laris. Berbekal dengan kepercayaan akan produk yang tinggi, akhirnya salah satu agen kami berani untuk menitipkan deterjen tersebut ke minimarket. Kemudian deterjen kami disandingkan dengan deterjen kompetitor. Setelah beberapa minggu, ternyata deterjen kami tidak berubah jumlahnya. Sedangkan deterjen kompetitor, tumpukannya berhasil melorot jauh…laku keras…!!! “Waduh, kok jadi begini ya”, pikir kami. Padahal kami tahu dengan pasti kualitas deterjen kami lebih bagus.

 

Anda tahu sebabnya? Deterjen kami desain kemasan produknya sangat memprihatinkan. Cuman plastik transparan yang disablon dengan sablon biasa. Jadi kalau sablonannya keseringan kena tangan, lama-lama hilang. Nggak perlu tunggu waktu yang lama. Jadi selang beberapa waktu kemudian sudah kelihatan kucel, basi dan wah, pokoknya hancur dah. Ibarat roti bolu, roti kami kelihatan sudah basi dan tidak mengundang selera. Itulah sebabnya mengapa desain kemasan produk yang menjual itu penting sekali. Desain kemasan produk itu berhubungan dengan branding produk anda. Logikanya seperti ini. Sebuah produk apalagi produk baru, harus bisa menarik hati para konsumennya.

 

Sedangkan ciri desain kemasan produk yang menarik hati konsumen adalah kemasan yang menjual. Ingat, desain kemasan produk yang menjual. Bukan desain kemasan produk yang mahal, bukan juga desain kemasan produk yang terlihat rumit atau desain kemasan produk yang warnanya banyak. Pokoknya desain kemasan produk yang menjual. Nah, sekarang bisa anda bayangkan, ketika anda menjual produk anda ke konsumen yang baru mengenal produk anda, apa jadinya kalau desain kemasan produk anda tidak menarik? Konsumen tidak akan berpaling ke produk anda.

Lha kalau berpaling saja nggak mau, bagaimana dengan memutuskan untuk membeli produk anda? Pasti tidak akan pernah, walaupun produk anda sangat bagus kualitasnya. Apalagi kalau produk anda mereknya belum terkenal. Karena yang mereka lihat pertama kali adalah desain kemasan produk anda, bukan isinya. Mereka tidak bisa mencoba produk anda, kecuali kalau ada menggunakan teknik promosi free sampel. Nah, ciri-ciri desain kemasan produk yang menjual menurut bung Frans M. Royan adalah :

 

1. Bisa menimbulkan daya tarik bagi konsumen karena bentuknya yang berbeda.
Contohnya, waktu dulu saya beli kartu perdana operator seluler “X”, desain kemasan produknya sangat unik. Kalau yang lainnya menggunakan kotak biasa untuk membungkusnya, kartu seluler yang saya beli berbentuk tabung kecil yang bertingkat, bisa diputar. Anda tidak perlu membuat desain kemasan produk yang mahal seperti itu. Yang penting kemasan anda dapat menimbulkan rangsangan bagi konsumen untuk membuat pertimbangan membeli produk anda.
2. Langsung mengenai persepsi pembeli.
Artinya begini, desain kemasan produk yang dibuat harus langsung dapat ditangkap maksudnya oleh konsumen tanpa harus berpikir terlalu lama. Misalnya jika produk tersebut adalah kecap, maka isi kecap harus tampak menonjol pada desain kemasan produknya. Sehingga begitu konsumen lihat produk tersebut, mereka langsung mengenali bahwa produk tersebut adalah kecap, bukan jamu. Kira-kira anda sudah paham kan? Nggak susah kok. Intinya adalah kemasan anda harus menjual, dapat menimbulkan rangsangan bagi konsumen dan langsung mengenai tepat di benak konsumen.

Tapi ingat, desain kemasan produk anda tetap harus yang disukai oleh konsumen. Bukan disukai oleh anda. Caranya gimana? Dengan melakukan riset pemasaran. Anda bisa tanyakan ke mereka, “Pak, bu…kemasan ini menarik nggak buat anda?”