Break even point (BEP) atau kembali modal penting diperhitungkan dalam usaha. Hal ini dilakukan untuk mengukur potensi usaha Anda, makin cepat BEP makin baik perkembangan usaha Anda.
Perhitungan BEP yang pernah saya temui ada berbagai macam sudut pandang, tapi untuk usaha kecil khususnya usaha jajanan BEP yang terbaik adalah hasil keuntungan bersih usaha yang disetorkan setiap bulan untuk pengembalian modal investasi.
Nilainya bergantung pada pemilik usaha, makin besar disetor maka makin cepat BEP-nya usaha Anda. Dalam ilmu akuntansi sering tepat disebut Return of Investment (ROl)
Contoh: Bila usaha burger seperti diketahui tersebut menghasilkan keuntungan bersih rata-rata Rp2.000.000 setiap bulan. Berapa lama usaha burger tersebut akan kembali modal (BEP) bila modal investasinya sebesar Rp2.000.000 dan pemiik mengalokasikan 30% dari keuntungan bersih usahanya setiap bulan?
Bila usaha rata-rata untung bersih Rp2.000.000 jumlah yang disisihkan adalah;
Jumlah yang disisihkan (cicilan) tiap bulan = 30% x 2.000.000 = Rp600.000
BEP Usaha Burger = Total Modal Investasi
Jumlah cicilan pengembalian = 2.000.000 = 600.000
BEP = ± 4 bulan
Bila cicilan pengembalian modal rutin dilakukan dengan nilai yang sama maka modal investasi akan kembali modal pada buIan ke-4. Bila penjualan usaha masih naik turun sesuaikan dengan hasil usaha saja, bila kurang dari nilai awal yang ditetapkan ya tidak apa-apa, namanya juga usaha kadang ramai kadang sepi. Paling hanya sedikit mundur waktu untuk kembali modal dari target yang telah ditetapkan.