Alasan Tidak Boleh Berbisnis Dengan Teman
LUTIMNEWS.COM – INVESTASI – Menjalankan bisnis tidak selamanya harus memanfaatkan apa yang ada di sekitar kita. Terkadang ada hal-hal tertentu yang harus dihindari saat menjalankan bisnis. Misalnya berbisnis bersama teman, saudara atau keluarga.
Beberapa pembisnis baru kadang lebih memilih teman atau saudara untuk dijadikan rekan dalam bisnis. Namun ternyata ini adalah tindakan salah yang seharusnya tidak dilakukan. Membangun pertemanan dan menjalin persaudaraan dengan kerabat tidak semudah yang anda bayangkan. Apalagi jika anda memulainya dengan bisnis yang penuh risiko. Hasilnya jika hal buruk terjadi, hubungan saudara dan pertemanan anda pun bisa dipertaruhkan.
Selain itu kadang kala karena berlandaskan pertemanan, sehingga bisnis tidak menjadi lebih profesional. Bisnis yang dimulai dari teman seringkali mengedepankan kebersamaan dalam modal. Mesiki ada dana yang memadai untuk membangun bisnis, namun kurangnya profesionalisme menjadikan bisnis anda kurang bisa bertahan dalam kestabilan. Apalagi dengan persaingan bisnis yang semakin ketat.
Berikut ini berbagai alasan kenapa anda tidak boleh memulai bisnis dengan teman atau saudara.
Landasan bisnis hanya atas dasar kebersamaan
Memulai bisnis bersama teman seringkali hanya berlandaskan kebersamaan. Untuk menentukan modal bersama tidak dilakukan perhitungan dan pembagian yang benar, melainkan berdasarkan kebersamaan saja. Hasilnya pun ketika membutuhkan perlengkapan-perlengkapan saat menjalankan usaha, ada diantara anda yang akan membiayai terlebih dahulu. Mengatakan bahwa itu tidak usah dipikirkan, selanjutnya bisa menjadi sebuah boomerang untuk pertikaian di masa mendatang.
Persahabatan tidak menjamin kelancaran bisnis
Hal yang paling dibutuhkan dalam bisnis bukanlah persahabatan. Namun profesionalitas dan keahlian pada bidang tertentu. Jika anda masih hanya mengandalkan karena kenal dan bisa dipercaya, itu saja tidak cukup. Anda membutuhkan orang yang ahli dan memiliki komitmen untuk membangun usaha bersama. Tidak berarti bahwa persahabatan yang solid bisa memutar jalannya bisnis dengan baik.
Kecil kemungkinan memiliki rencana kedua
Rencana kedua sangat diperlukan dalam bisnis. Saat anda mengalami kekacauan atau kerugian, anda harus melancarkan plan B agar bisnis anda tidak bangkrut. Jika anda kehilangan satu divisi dalam perusahaan anda juga harus memiliki rencana cadangan.
Kadang kala bisnis yang dimulai dari persahabatan tidaklah memiliki rencana kedua. Anda dan dia akan sama-sama mempercayai kinerjanya masing masing tanpa melakukan klarifikasi dan diskusi bersama untuk membangun bisnis.
Emosional mengganggu perasaan
Memulai bisnis dengan teman seringkali membuat kita lebih mengedepankan emosi daripada logika. Saat anda harus menegur rekan anda, anda tidak melakukannya karena anda menganggap dia adalah teman yang baik. Anda akan cenderung menggunakan emosional dari pada logika saat menyelesaikan permasalahan dalam bisnis.
Saat gagal bisa merusak persahabatan
Pada dua tahun pertama adalah waktu yang cukup sulit untuk memulai bisnis. Biasanya bisnis-bisnis kecil akan mengalami kehancuran pada fase ini. Namun bisa lebih parah lagi jika bisnis yang dirintis bersama teman, hal ini akan merusak persahabatan dalam jangka waktu lama. Alhasil, hidup anda pun akan terganggu.
Saat sukses persahabatan juga bisa terganggu
Saat sukses pun tidak menjamin persahabatan anda bisa melanggengkan usaha. Kadangkala ada satu yang mengalah karena pembagian hasil yang tidak merata.
Nah, masih ada alasan lain yang menurut Anda menjadi alasan mengapa berbisnis dengan teman sebaiknya dihindari? Ayo, share pada bagian komentar di bawah ini.
TOPIK TERBARU:
gerobak rokok gratis, hari baik membeli barang elektronik, pertanyaan tentang aspek keuangan, cara membuat gir untuk tawuran, sebutkan contoh wirausaha yang terinspirasi dari gagasan orang lain, iklan kesehatan bahasa jawa, gaji karyawan hisana fried chicken, sebutkan dan jelaskan cara memperoleh permodalan bagi PT, contoh perusahaan non manufaktur, yang termasuk lapangan pemberian jasa adalah, cara perhitungan arisan menurun, contoh percakapan melobi, analisis swot rendang, slogan makanan tradisional, contoh peluang dari konsumen