Pentingnya Menjaga Kejujuran Dalam Perdagangan

 

berdagang jujurLUTIMNEWS.COM – INVESTASI ~ Dalam sebuah hadist Rasulullah yang diriwatkan oleh Ahmad disebutkan : “Hendaklah kamu berdagang, karena di dalamnya terdapat 90 % pintu rezeki”

Perdagangan adalah kegiatan jual beli yang telah berabad-abad yang lalu dikerjakan oleh nenek moyang kita dahulu. Menjajakan barang dagangan keseluruh penjuru negeri untuk mencari rejeki yang halal. Dahulu orang harus berjalan bermil-mil jauhnya membawa Kuda, keledai dan Unta sebagai moda transportasinya mengangkut barang dagangan. Semangat yang gigih untuk menghidupi keluarga menghilangkan penat dan lelah akibat perjalanan jauh yang harus ditempuh.

Kini di jaman yang canggih dan lebih modern, kita tidak perlu lagi jalan bermil-mil jauhnya. Tidak perlu menghabiskan waktu berbulan-bulan lamanya untuk menawarkan barang dagangan ke seluruh penjuru negeri. Berbagai macam kemudahan telah banyak kita ketahui untuk memudahkan dan melancarkan perdagangan. Antara lain adanya moda transportasi yang menggunakan mesin seperti mobil, pesawat, kapal yang tentunya lebih mempercepat pengantaran. Selain itu dukungan alat komunikasi seperti telepon dan handphone yang mempersingkat jarak untuk harus bertatap muka.

Dalam hal perdagangan, kita tidak boleh asal dalam melakukannya. Ada aturan-aturan yang berlaku yang harus dipatuhi agar terhindar dari penipuan dan yang paling penting adalah terhindar dari azab Allah SWT.

Islam telah mengajarkan bagaimana hukum dan rukunnya jual beli atau perdagangan. Etimologi dari jual beli berarti pertukaran secara mutlak. Allah SWT secara tegas memerintahkan agar manusia mengikuti jalan perdagangan. Hal ini dimaksudkan agar manusia terhindar dari hal yang bathil dari pertukaran sesuatu yang menjadi milik di antara sesama manusia.

Di Dalam Al Quran Surah An Nisa ayat ke 29 tercantumkan :

 

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.”

Itulah mengapa pentingnya menjaga kejujuran dalam perdagangan. Tidak sedikit pedagang yang melakukan kecurangan dalam berdagang. Salah satu contoh besar yang disebutkan pula dalam Al Quran adalah “ Mengurangi Kadar Timbangan”. Ini merupakan sebuah kecurangan dan penipuan yang dilakukan pedagang untuk meraup keuntungan yang besar.

Padahal jika timbangan yang mereka pakai itu jujur, tentunya apa yang mereka perdagangkan akan lebih berkah dan mendatangkan keuntungan yang berkelanjutan. Bukankah yang Anda inginkan adalah keuntungan yang berkelanjutan dan bukannya keuntungan besar yang hanya datang sekali saja.

Telah disebutkan dalam Al Quran Surat Al-An’am ayat 152 yang mana Allah SWT telah memerintahkan kita untuk berlaku jujur dan adil dalam berdagang dengan mencukupkan takaran dan tidak mengurangi kadar timbangan.

Mengurangi kadar timbangan bermakna luas yang menyinggung kejujuran seseorang dalam berjualan. Termasuk misalnya tidak menjual barang rusak kepada pembeli dengan mengatakan bahwa barang tersebut bagus. Tidak menjual barang yang tidak layak konsumsi dan berbagai macam hal yang menyangkut kejujuran dalam berdagang.

BACA JUGA:  Haruskah Kita Mengiba Saat Menawarkan Jasa?

Kejujuran sangat penting dalam perdagangan, konsumen atau pelanggan tidak dirugikan dan penjual juga mendapatkan keuntungan secara sah atau halal.  Prinsipnya adalah sama sama diuntungkan. Konsumen mendapatkan apa yang mereka butuhkan sesuai dengan haknya. Penjual juga mendapatkan keuntungan yang sesuai dan berkah.

TOPIK TERBARU:

gerobak rokok gratis, hari baik membeli barang elektronik, pertanyaan tentang aspek keuangan, cara membuat gir untuk tawuran, sebutkan contoh wirausaha yang terinspirasi dari gagasan orang lain, iklan kesehatan bahasa jawa, gaji karyawan hisana fried chicken, sebutkan dan jelaskan cara memperoleh permodalan bagi PT, contoh perusahaan non manufaktur, yang termasuk lapangan pemberian jasa adalah, cara perhitungan arisan menurun, contoh percakapan melobi, analisis swot rendang, slogan makanan tradisional, contoh peluang dari konsumen