Analisa Bisnis Ayam Kampung

 

Cara bisnis ayam kampungLUTIMNEWS.COM – INVESTASI – Minat membuka usaha pemeliharaan ayam kampung boleh dibilang cukup tinggi.

Pertanyaan yang sering muncul untuk usaha ini adalah berapa besar dana yang harus diinvestasikan dan berapa jumlah keuntungan yang bisa diperoleh.

Belajar dari catatan seorang pengusaha seorang peternak ayam kampung, mari kita membuat perhitungannya.

Yang pertama perlu dibuat adalah kandang untuk memelihara ayam. Kita berhitung Anda akan memelihara sekitar 155 ekor ayam yang terdiri dari 150 ekor ayam betina dan 5 ekor ayam jantan yang masih berusia 4 bulan.

Untuk menampung ayam-ayam tersebut Anda membutuhkan kandang dengan panjang 8 meter dan lebar 2,5 meter dengan tinggi 3 meter.  Disekitar kandang akan dipasangi pagar keliling dengn ukuran panjang 18 meter, lebar 10 meter dan tinggi 2,7 meter.

BACA JUGA:  Saptuari Sugiharto:Terinspirasi Tawuran

Ayam muda yang akan Anda pelihara dapat dibeli dengan harga Rp.9 ribu / ekor. Selain untuk kebutuhan kandang dan pembelian ayam muda, Anda juga harus mengeluarkan modal untuk membeli pakan ayam.

 

Porsi pakan dihitung 100 gr/ ekor untuk 1 hari. Porsi tersebut diberikan pada ayam peliharaan untuk bulan kedua dan ketiga. Untuk bulan selanjutnya porsi pakan dinaikkan 20 sampai 25 persen.

Setelah  empat bulan pemeliharaan, tibalah masa ayam-ayam tersebut bertelur. Jumlah rata-rata 14 butir per periodenya. Karena hasil tersebut masih terhitung kecil, ada cara untuk meningkatkan produksi telur.

Cara Meningkatkan Produksi Telur Ayam Peliharaan

Salah satu metode yang dipakai untuk meningkatkan produksi telur adalah dengan menerapkan metode siklus reproduksi, caranya pertama : Memisahkan telur dari induknya tetapi tetap menyisakan satu butir telur di sarangnya.

BACA JUGA:  Syammahfuz Chazali,Ditolak Karena Judul Jorok

Kedua : Perhatikan induk induk ayam yang mulai memperlihatkan tanda-tanda mengeram, secepatnya ayam tersebut dimandikan.

Dengan kedua cara tersebut diatas, satu tahun masa produksinya, dapat diatur sebanyak lima kali.

Untuk reproduksi atau regenerasi ayam kampung, pada bulan ketujuh dari keseluruhan produksi telur pisahkan 10 persen untuk dieramkan dan sisanya dapat dijual. Pilihlah 20 ekor ayam yang akan ditugaskan untuk pengeraman. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi produksi telur pada bulan kedelapan.

Setelah telur-telur yang dierami menetas, pisahkan segera induk dan DOC. Setelah itu segera mandikan induk-induk ayam. Di bulan kesembilan dapat Anda lihat produksi telur mulai meningkat.

Berikut ini informasi yang perlu Anda ketahui tentang pemeliharaan ayam kampung :

  • Fertilitas : 96 persen
  • Daya Tetas : 90 persen
  • Kematian : 3 persen
  • Umur penetasan 21 hari
BACA JUGA:  5 Tips Beradaptasi Dengan Perkembangan Dunia Bisnis

Pemberian faksin sangat disarankan dilakukan sebanyak 4 kali selama pemeliharaan.

Analisa Modal Investasi Berbisnis Ayam Kampung

Biaya Investasi

Modal yang diperlukan untuk pembuatan kandang tahun pertama : Rp 35.000, pembuatan kandang dan boks tahun kedua Rp. 40.000

Untuk pembuatan pagar keliling dibutuhkan biaya : Rp. 125.000

Total Modal yang diperlukan : Rp 200.000

Biaya Operasional

Biaya pembelian 155 ekor ayam muda

Biaya pembelian pakan

Biaya pembelian vaksin dan obat cacing

(Harga berbeda ditiap daerah )

Umumnya biaya yang diperlukan untuk memelihara 155 ekor ayam tadi berkisar Rp 3.000.000 an.

***

Demikian tadi analisa bisnis ayam kampung berikut cara untuk meningkatkan produksi telur ayam kampung, Semoga artikel ini dapat membantu Anda mewujudkan bisnis ayam kampung.

TOPIK TERBARU:

gerobak rokok gratis, hari baik membeli barang elektronik, pertanyaan tentang aspek keuangan, cara membuat gir untuk tawuran, sebutkan contoh wirausaha yang terinspirasi dari gagasan orang lain, iklan kesehatan bahasa jawa, gaji karyawan hisana fried chicken, sebutkan dan jelaskan cara memperoleh permodalan bagi PT, contoh perusahaan non manufaktur, yang termasuk lapangan pemberian jasa adalah, cara perhitungan arisan menurun, contoh percakapan melobi, analisis swot rendang, slogan makanan tradisional, contoh peluang dari konsumen