Firman masih ingin mengembangkan usahanya. Setelah mempertimbangkan cukup matang, Ia memutuskan membuat waralaba. Modal untuk membeli waralabanya sama sekali tidak besar, hanya sekitar Rp3,5 juta hingga Rp6 juta. Uang itu sudah termasuk pelatihan untuk operasional usaha, termasuk cara memilih singkong yang baik. Firman juga menerapkan sistem bahwa di setiap kota hanya akan ada satu pembeli waralabanya. Jadi, di satu kota hanya akan ada satu pemenang master waralaba. Lalu, bagaimana kalau ada pengusaha di kota yang sama ingin membuka usaha itu? Mereka bisa mendaftarkan diri pada pemegang master waralaba tersebut. Untuk operasional, pembeli waralaba di kota itu akan mendapat suplai bumbu standar (untuk melunakkan singkong dan bumbu variasi rasa) dari pemegang master waralaba di kotanya masing-masing.
Sementara itu, untuk memegang master waralaba di suatu kota, modalnya juga tidak terlalu besar. Biaya yang dipatok adalah Rp12 juta hingga Rp15 juta, tergantung kota dan lokasi. Hebatnya, Firman memberikan garansi bahwa uang akan kembali bila dalam waktu satu tahun, si pembeli waralabanya belum mendapatkan modalnya kembali. Ia juga memberi tantangan bagi pemegang master waralaba. Seperti sistem MLM (multilevel marketing), bagi mereka yang bisa memperbanyak jumlah pembeli waralaba, ia akan memberikan bonus khusus.
Bagaimana caranya membeli waralaba Firman? Anda hanya perlu mengirim surat permohonan lewat email. Atau, cara yang lebih mudah adalah menghubungi Firman melalui telepon seluler. Selain garansi adanya pengembalian pembelian lisensi, Firman juga ingin membuktikan bahwa bisnisnya berdasar pada kepercayaan. Ia berharap para pembeli waralabanya percaya bahwa hanya dengan melalui ponsel atau email, gerainya bisa Iangsung beroperasi dalam jangka waktu dua minggu sejak transaksi dilakukan. Firman selalu berpikir selangkah lebih maju. Ia tak hanya memikirkan perkembangan usahanya, melainkan bercita-cita membuka lapangan kerja bagi orang banyak, karena ia melihat bahwa pemerintah kurang memerhatikan masalah pengangguran yang makin lama makin banyak. Ia melihat dan percaya orang Indonesia punya sifat yang bagus dalam bekerja, yaitu uLet.
Seperti cita-citanya untuk menyejahterakan rakyat Indonesia sesuai kemampuan, Firman sukses membuka banyak lapangan pekerjaan bagi banyak orang. Ia bisa membuat orang di sejumlah kota mendapatkan penghasilan. Selain itu, ia juga membuat program pelatihan untuk mahasiswa di kampus-kampus. Hingga kini Tela KreZZ telah memiliki 400 lebih outlet di seluruh Indonesia dengan omzet miliaran rupiah. Ia juga mengembangkan usaha lain di bahwa sayap PT Homy Group. Ada berbagai macam usaha yang coba ia kembangkan Tela KreZZ telah bersamaan, antara lain laundry, warung internet, dan rental komputer. Selain mendapatkan modal dan keuntungan produk singkongnya, ia juga meminjam dana ke bank, yang kini banyak nawarkan pinjaman untuk pengusaha UKM.
Kesuksesannya itu kemudian menginspirasi orang banyak untuk membuat bisnis serupa. Banyak sekali bisnis camilan singkong yang tampilannya mirip, tapi memakai nama lain, Rupanya, banyak yang menjiplak karyanya. Tapi, toh, Firman tidak bisa berbuat banyak. Ia menganggapnya sebagai hal yang biasa di dalam dunia bisnis. Dia yakin, produk berkualitas terbaiklah yang akan unggul di dalam persaingan itu. Tak hanya mengejar keuntungan semata, Firman juga memikirkan kesejahteraan dan kesenangan karyawan. Beberapa kali ia mengadakan acara gathering dengan para pegawainya, karena ia yakin jika karyawan senang, mereka akan bisa bekerja secara maksimal dan melayani pelanggan secara maksimal pula.
Sumber Buku: Wirausaha Muda Mandiri