5 Cara Menyusun Public Relation Bagi Usaha Kecil Menengah
LUTIMNEWS.COM – INVESTASI – Mendapat perhatian luas atas proyek atau bisnis Anda tentunya menjadi prioritas sebelum benar-benar akan diperkenalkan. Persoalannya, banyak start up atau usaha kecil menengah (UKM) tidak memiliki cukup anggaran untuk membuat kampanye publisitas atau menyewa jasa firma kehumasan (public relation/PR).
Untungnya, terdapat beberapa cara-cara yang terjangkau untuk mendapat perhatian atas bisnis Anda sebelum memulai penjualan, dilansir Enterpreneur.com.
Komunikasikan tujuan utama
Pada budaya start up saat ini, realitasnya adalah Anda bukanlah satu-satunya yang memasarkan suatu produk atau layanan yang mampu memecahkan masalah yang dihadapi di lingkungan Anda. Cobalah untuk mendapat perhatian mengenai keunggulan bisnis atau layanan itu sendiri.
Selain itu, upayakan untuk memastikan apa alasan perusahaan Anda berdiri. Apa filosofi dan keunikan bisnis Anda untuk mengatasi persoalan di pasar? Tawarkan perspektif baru pada media.
Jadilah konsisten dan vokal mengenai isu-isu relevan di lingkungan Anda. Bangunlah kepemimpinan Anda pada situasi tersebut. Hal ini dapat membuka kesempatan bagi Anda untuk menunjukkan kepemimpinan di hadapan media yang tentu akan menguntungkan brand Anda sendiri.
Ciptakan pengaruh
Melalui berbagai sosial media saat ini, seperti Twitter, LinkedIn, blog, dan industri publikasi lainnya, tentu tak ada batasan bagi Anda untuk melakukan berbagai riset dan berkomunikasi dengan para pengikut Anda.
Namun, sebelumnya carilah waktu untuk memahami bagaimana opini audiens Anda agar mampu berkomunikasi dengan cara-cara kreatif untuk memperkenalkan diri Aanda, beserta produk dan layanan. Misalnya, melalui video pendek mengenai brand Anda, endorse para selebriti atau trendsetter, atau menampilkan berbagai testimoni positif tentang brand dan layanan Anda.
Jangan ragu tampil di depan publik
Sangat jarang bagi pebisnis pemula untuk berkonsultasi dengan praktisi humas pada tahap awal konsep. Pada tahap ini, brand Anda dibentuk untuk sesering mungkin menarik perhatian publik.
Perusahaan yang sadar akan eksistensi brand tentu berupaya untuk mendapat posisi lebih baik dengan memanfaatkan berbagai peluang, seperti sosial media, jaringan, dan berbagai ajang seminar. Dengan demikian, bukan tak mungkin Anda pun bisa mendapat peluang pendanaan dari para investor.
Kembangkan konten berharga
Seperti halnya industri lainnya, media juga memiliki kebutuhan untuk menampilkan konten yang relevan dengan target pembaca mereka. Persoalannya, banyak perusahaan menciptakan infografis, blog atau artikel dengan tujuan hanya untuk menjual produk atau layanan mereka.
Mungkin hal itu akan berlaku untuk sebagian start up dan untuk media tertentu, namun hal itu tak akan membuat brand Anda terpublikasi secara umum. Media akan menginformasikan fakta-fakta untuk konsumsi publik dan berupaya mendapat sudut pandang secara berimbang.
Dapatkan pengakuan
Hanya karena Anda masih baru di pasaran, bukan berarti terlalu dini untuk mendapat pengakuan. Dalam banyak industri, banyak sekali program penghargaan dan penghormatan untuk Anda bisa mendaftar. Seringnya, tak pernah ada pungutan biaya untuk pendaftaran.
Jangan batasi diri Anda untuk bisa memperoleh penghargaan bagi eksistensi perusahaan Anda. Para media massa juga biasanya mempublikasikan aneka ajang penghargaan bergengsi tersebut untuk para wirausaha lengkap dengan kriteria dan kategori usaha.
Cobalah beranikan untuk mendaftarkan diri. Jika Anda terpilih, tentunya akan menjadi cara paling berharga bagi Anda untuk mendapat perhatian dari para investor, analis, serta publik.
(photo: p3-agency.com)
TOPIK TERBARU:
gerobak rokok gratis, hari baik membeli barang elektronik, pertanyaan tentang aspek keuangan, cara membuat gir untuk tawuran, sebutkan contoh wirausaha yang terinspirasi dari gagasan orang lain, iklan kesehatan bahasa jawa, gaji karyawan hisana fried chicken, sebutkan dan jelaskan cara memperoleh permodalan bagi PT, contoh perusahaan non manufaktur, yang termasuk lapangan pemberian jasa adalah, cara perhitungan arisan menurun, contoh percakapan melobi, analisis swot rendang, slogan makanan tradisional, contoh peluang dari konsumen