Cara Untuk Mengembangkan Sebuah Bisnis

 

Saya pernah berdiskusi dengan seorang pengusaha bisnis pulsa dan (kalau tidak salah) bisnis handphone, namanya Pak Wildan. Diskusi itu makin lama makin mengasyikan sampai beliau menanyakan kepada saya tentang usaha counter hp beliau yang omsetnya sedikit sekali. Kemudian beliau mengatakan seperti ini, “Kayaknya saya harus buka cabang deh mas. Omsetnya sudah mentok nih.”

Dengan hati-hati dan tanpa bermaksud menggurui, saya katakan seperti ini. “Pak, kalau bapak mau buka cabang, apakah bapak sudah memastikan apakah hal itu solusi buat masalah usaha counter pulsa yang bapak hadapi sekarang? Jangan-jangan bukan itu solusi dari masalah bapak?”, kata saya.

Sepengetahuan saya, ada 4 cara untuk mengembangkan sebuah bisnis, yaitu :

1. Menyalin keseluruhan mekanisme bisnis, yaitu menyalin mekanisme keuangan, pemasaran, sistem, hukum dan produk dari bisnis kita yang lama ke bisnis kita yang baru. Bahasa gampangnya adalah kita buka cabang baru. Cara ini banyak digunakan oleh pedagang eceran atau restoran.
2. Membuat waralaba, yaitu anda mem-franchise-kan usaha anda. Contohnya seperti : McDonald, KFC, Kebab Turki BabaRafi, Tela-Tela, dan sebagainya.
3. Membuat perusahaan go pubilc lewat IPO, dengan kata lain, menawarkan saham perusahaan kepada publik / umum. Prosesnya rumit sekali dan biasanya tidak cocok untuk perusahaan skala kecil dan menengah.
4. Licensing dan joint ventures. Maksudnya, memungkinkan bisnis lain memproduksi produk kita untuk dijual.

BACA JUGA:  Cara Mempromosikan Bisnis dengan Cara Online

Tapi ingat, semua cara pengembangan bisnis di atas hanya bisa dilakukan jika dan apabila sebuah bisnis sudah berjalan dengan baik! Jika tidak, bukannya omset besar yang anda dapatkan, tetapi masalah-masalah yang baru yang akan anda peroleh. Untuk kasus diatas, pak Wildan berniat untuk menaikan omset dengan cara yang pertama, yaitu menyalin keseluruhan mekanisme bisnis usaha counter pulsanya.

Dan omset yang sedikit itulah yang menjadi indikasi kalau sistem bisnis pada bagian pemasaran usaha counter pulsa tersebut belum berjalan dengan baik. Perlu anda ketahui, pemasaran TIDAK SAMA dengan penjualan. Pemasaran itu kompleks. Tapi intinya adalah anda harus bisa menjawab tiga pertanyaan berikut ini jika memang masalah pemasaran yang menjadi penyebab utama tidak berjalannya sistem bisnis anda.

 
BACA JUGA:  Bagaimana Budidaya Lobster Air Tawar

1. Apa yang diinginkan oleh konsumen saya dari produk atau jasa saya?
Apakah pelayanan yang cepat, pulsa yang murah, pulsa operator seluler yang komplit, atau pelayanan yang ramah? Tanyakan pada konsumen anda. Lakukan riset pasar!
2. Apakah saya sudah menargetkan konsumen dengan tepat?
Pikirkan apakah anda ingin menargetkan mahasiswa, pegawai, atau pembeli yang memperhatikan harga.
3. Apa manfaat unik dari produk atau jasa yang tidak dapat diperoleh konsumen saya dari tempat lain?
Lihat dengan cermat dan putuskan dengan segera, apakah counter pulsa anda terkenal karena harganya yang lebih murah, atau pelayanannya yang lebih cepat, atau tempatnya yang lebih strategis atau lebih pagi jam bukanya.

BACA JUGA:  Kenali Perusahaan Jasa Beserta Contohnya

Tiga pertanyaan diatas tidak hanya bisa anda praktekkan untuk memulai usaha counter hp. Anda bisa terapkan di usaha apa saja. Camkan baik-baik, karena apabila anda tidak bisa menjawab ketiga pertanyaan diatas, bisa dipastikan berpengaruh buruk terhadap bisnis anda. Karena dengan anda bisa menjawab 3 pertanyaan di atas, kemungkinan besar usaha anda punya nilai lebih dibandingkan dengan kompetitor anda.

TOPIK TERBARU:

gerobak rokok gratis, hari baik membeli barang elektronik, pertanyaan tentang aspek keuangan, cara membuat gir untuk tawuran, sebutkan contoh wirausaha yang terinspirasi dari gagasan orang lain, iklan kesehatan bahasa jawa, gaji karyawan hisana fried chicken, sebutkan dan jelaskan cara memperoleh permodalan bagi PT, contoh perusahaan non manufaktur, yang termasuk lapangan pemberian jasa adalah, cara perhitungan arisan menurun, contoh percakapan melobi, analisis swot rendang, slogan makanan tradisional, contoh peluang dari konsumen