6 Tips Membangun Bisnis Fashion

 

LUTIMNEWS.COM – INVESTASI – Memiliki keahlian dalam bidang fashion, tidak menutup kemungkinan akan mendatangkan keuntungan. Saat Anda memiliki kegemaran seperti menggambar atau mendesain baju misalnya, akan lebih baik jika diaplikasikan dalam bisnis fashion.

Selain kreatifitas Anda yang akan terus berkembang, Anda juga akan mendapatkan keuntungan dari hobi Anda. Yah, membangun bisnis fashion tidak sama dengan bisnis lainnya. Banyak hal yang harus dipikirkan.

6 Tips Membangun Bisnis Fashion

1. Berpikir Sebagai Seorang Pengusaha

Untuk membangun sebuah bisnis fashion yang sukses, Anda harus berpikir seperti seorang pengusaha dari awal. Itu berarti memahami bagaimana cara kerja bisnis dan menyusun rencana dalam  jangka pendek, tujuan jangka menengah dan jangka panjang. Membangun hubungan yang solid dengan produsen, pembeli dan investor akan sangat membantu.

Menjadi seorang pengusaha yang baik juga berarti memiliki keinginan dan tekad.

BACA JUGA:  Sukses Menjalankan Bisnis Dengan Modal Kartu Kredit

2. Mengenali Pentingnya Pengembangan Produk

Menetapkan harga yang tepat untuk produk Anda sangat penting. Dimulai dengan mengetahui berapa jumlah pedagang yang memiliki minat terhadap pakaian yang Anda pasarkan,   menghitung berapa banyak bahan yang Anda habiskan dan manufaktur sementara.

 

Tidak bisa dipungkiri, ini menjadi poin penting yang akan menunjang bisnis fashion Anda.

3. Mengapa Anda Harus Memulai Bisnis Ini?

Sangat penting untuk memiliki visi yang kuat dan mengetahui identitas Anda sejak awal. Para desainer muda perlu memahami apa yang mereka dan mengapa mereka memulai bisnis fashion ini” kata Vanessa Friedman, direktur fashion The New York Times.

4. Memahami dan Mengatasi Tantangan Produksi

Bisnis baru sering berada dalam keadaan yang tidak seimbang. Terkadang, Anda hanya mendapat pemesanan dalam jumlah kecil  yang membuat Anda dalam posisi sulit dan harus berjuang pada produsen.

BACA JUGA:  Cara Konvensional Yang Masih Berlaku Dalam Memperkuat Merek Bisnis

Mereka mungkin akan meminta Anda untuk deposit lama sebelum Anda akan menerima pembayaran dari pengecer. Ini mungkin sulit, tetapi usahakan untuk segera membayar sehingga produksi tidak tertunda. Jika tidak, anda bisa berakhir dengan masalah.

5. Menemukan Kunci untuk Penjualan dan Distribusi

Untuk menjadi sukses, Anda akan perlu untuk mendapatkan perhatian pembeli. Mereka ingin tahu apa yang unik tentang produk Anda, bagaimana hal itu cocok dengan mereka dibandingkan dengan merek yang lain, apakah harga yang ditawarkan tepat, dan apakah bisnis Anda terstruktur dengan baik.

Mereka perlu tahu bagaimana membandingkan barang yang dijual dengan pesaing. Siapa yang akan membeli produk tersebut? Di mana Anda ingin menjual, realistis? Apakah harganya tepat? Pertanyaan-pertanyaan ini harus dijawab sebelum Anda memulai mendesain.

BACA JUGA:  Tips Memulai Usaha Toko Obat

Jika berencana untuk menjual secara online, Anda harus menyadari bahwa produk apa yang paling populer, dan setiap pakaian dengan bentuk yang tidak biasa atau pas akan menjadi sulit laku.  Penting untuk Anda menjelaskan segala detail mengenai pakaian yang dipasarkan.

6. Pentingnya Kas, Pendanaan dan Pembiayaan

Salah satu tantangan terbesar yang akan Anda hadapi sebagai bisnis fashion pemula adalah pengeluaran untuk pengembangan produk dan manufaktur dari pengecer atau pelanggan.

Dari awal, Anda harus tahu dari mana dana Anda berasal dan menjaga keuangan Anda tetap stabil. Mengambil investasi dapat berarti kehilangan beberapa kendali dalam bisnis. Jadi pikirkan dengan hati-hati.

(photo: startupfashion.com)

TOPIK TERBARU:

gerobak rokok gratis, hari baik membeli barang elektronik, pertanyaan tentang aspek keuangan, cara membuat gir untuk tawuran, sebutkan contoh wirausaha yang terinspirasi dari gagasan orang lain, iklan kesehatan bahasa jawa, gaji karyawan hisana fried chicken, sebutkan dan jelaskan cara memperoleh permodalan bagi PT, contoh perusahaan non manufaktur, yang termasuk lapangan pemberian jasa adalah, cara perhitungan arisan menurun, contoh percakapan melobi, analisis swot rendang, slogan makanan tradisional, contoh peluang dari konsumen