Ajukan Pertanyaan Ini Sebelum Mengubah Hobi Anda Menjadi Karir
LUTIMNEWS.COM – INVESTASI – Jika apa yang Anda lakukan di luar “pekerjaan” adalah cinta sejati Anda, maka mengapa tidak mempertimbangkan menjadikannya sebagai karir Anda juga? Apalagi, Anda mungkin ingin mencintai apa yang Anda lakukan, terutama jika Anda akan menghabiskan sebagian besar hidup Anda melakukannya.
Bagi sebagian dari kita, perbedaan tidak begitu jelas. Jika sebagian besar waktu Anda penuh dengan hal-hal yang Anda gemari, mengubah hobi tertentu menjadi bisnis penuh waktu mungkin belum menjadi prioritas.
Jika ingin mengubah hobi menjadi karir penuh waktu, banyak pertanyaan yang bermunculan, seperti “Dari mana saya akan memulai? Bagaimana saya akan saya melakukannya? Apa saja hal-hal yang saya akan perlu pertimbangkan?”
Namun pertama-tama, tanyakan pada diri Anda sendiri. Haruskah Anda menjadikan hobi sebagai bisnis?
Sejumlah orang memperingatkan untuk mempertimbangkan dengan hati-hati apakah mengubah hobi menjadi bisnis adalah pendekatan yang tepat. Mereka telah melakukannya dan menemukan bahwa, setelah mengubah hobi mereka menjadi karir, mereka tidak lagi menikmati melakukannya. Tekanan kerja dengan jadwal dan mencapai tujuan keuangan dan harapan pelanggan hanya merenggut kesenangan, relaksasi, dan kepuasan pribadi mereka saat melakukannya.
Pertanyaan yang harus diajukan pada diri sendiri:
1. Apakah Anda akan menikmati hobi Anda jika harus melakukannya dengan tenggat waktu?
Bagi sebagian orang, bekerja dengan hobi mereka seperti bekerja pada sebuah proyek seni jangka panjang. Mereka melakukannya untuk belajar, untuk menciptakan sesuatu yang indah, dan dalam upaya untuk mencapai kesempurnaan.
Kecuali Anda berencana untuk menjual layanan Anda sekedar untung-untungan atau menjual barang-barang Anda ke sebuah galeri seni, Anda mungkin akan membuat atau melakukan hal-hal lebih cepat dari sebelumnya. Apakah ini benar untuk Anda?
2. Apakah Anda menikmati melakukannya, bahkan jika tidak ada jaminan Anda akan menikmati melakukannya nanti?
Apakah Anda siap untuk bergulat dengan perbedaan antara melakukan sesuatu untuk bersenang-senang dan melakukannya sebagai sebuah bisnis?
3. Apakah Anda benar-benar berkomitmen untuk hobi ini?
Mungkin Anda hanya melakukannya untuk bersantai. Berpikir bahwa itu panggilan sejati Anda, jika itu sesuatu yang hanya Anda lakukan karena ikut-ikutan, berarti Anda akan terganggu dan plin-plan terhadap ide lain nantinya.
4. Apakah Anda terinspirasi oleh tantangan?
Tidak ada keraguan tentang itu, memulainya tentu akan sulit, terutama jika ini adalah bisnis pertama Anda. Anda mungkin akan peran, seperti menjadi akuntan sementara, layanan pelanggan, brand ambassador, CEO, dan sebagainya. Ini juga merupakan waktu yang baik untuk berpikir tentang apa yang diperlukan untuk menjadi seorang pengusaha.
5. Apakah Anda bisa menjual “diri sendiri” atau hal-hal yang Anda buat?
Percayalah, ini adalah pertanyaan yang valid. Ini adalah keterampilan yang dapat Anda pelajari dan kami percaya itu adalah sesuatu yang Anda harus pelajari. Bersiaplah untuk menjual.
(photo: idiva.com)
TOPIK TERBARU:
gerobak rokok gratis, hari baik membeli barang elektronik, pertanyaan tentang aspek keuangan, cara membuat gir untuk tawuran, sebutkan contoh wirausaha yang terinspirasi dari gagasan orang lain, iklan kesehatan bahasa jawa, gaji karyawan hisana fried chicken, sebutkan dan jelaskan cara memperoleh permodalan bagi PT, contoh perusahaan non manufaktur, yang termasuk lapangan pemberian jasa adalah, cara perhitungan arisan menurun, contoh percakapan melobi, analisis swot rendang, slogan makanan tradisional, contoh peluang dari konsumen