Bakso Malang Kota Cak Eko: Membangun Waralaba

 

Bakso Malang Kota Cak EkoPada pertengahan tahun 2006, barulah ia mulai merintis bisnis bakso dengan mengusung nama Bakso Malang Kota “Cak Eko”. konsumen tak berhenti menjejali kedainya. Tapi Eko tak besar kepala, dan cepat merasa puas. Ia mencoba menciptakan inovasi baru supaya pelanggan tidak merasa bosan dengan bakso andalannya. Inovasi ini ia terapkan hampir di semua aspek, seperti proses pembuatan produk produksi, dan sistem distribusi.

Strategi promosi pun dirancang ulang. Salah satu caranya adalal dengan mengembangkan situs Bakso Malang Kota “Cak Eko” (wvvv baksomalangcakeko.co.nr) dan aktif masuk ke berbagai kelompok milis. Agar lebih menarik perhatian konsumen, ia juga memuat logo yang unik. Cara lain yang ia lakukan dalam memperkenalkan produk terbilang konvensional tapi ampuh, yaitu menyebarkan flyers ke banyak tempat (seperti perumahan dan perkantoran), memasang spanduk di tempat-tempat strategic, serta memasang iklan di sejumlah media (antara lain koran dan majalah). Ia tak hanya memerhatikan kualitas produk melainkan juga mempertimbangkan kebersihan, kehalalan, higienitas, dan kesehatan. Untuk meyakinkan orang bahwa produknya halal dan berkualitas, ia mendapatkan sertifikat halal dari  MUI, sertifikat BPOM Dinas Kesehatan, serta sertifikat uji laboratorium. Di situ terlihat bahwa produknya bebas dari formalin, borak dan zat lain yang membahayakan kesehatan.

BACA JUGA:  Memulai Bisnis Kuliner Makanan Tradisional

Produk yang ditawarkan Eko terbilang unik. Ia tidak hanya menjual satu jenis jajanan melainkan juga jenis makanan khas Jaw Tengah dan Jawa Timur lain. Di antaranya soto ayam dan daging, cwe mie malang, nasi, dan mi goreng jawa.

Kesuksesan meraih penggemar dalam waktu sekejap membuahkan gagasan baru dalam benak Eko, yaitu menjual waralaba bisnis tersebut. Rupanya, kesempatan berbisnis dengan sistem waralaba ini langsung disambar oleh orang-orang yang berjiwa pengusaha. Mereka merasa mendapat keuntungan dengan mengambil waralaba Bakso Malang Kota “Cak Eko”. Dengan modal yang tak terlalu besar, pembeli waralaba (franchise) sudah bisa memprediksi omzet yang akan dirm h Bahkan dalam menjalankan usaha ini mereka akan terus dipantau dan dibantu oleh pemilik waralaba (franchisor) agar mendapatkan hasil yang maksimal.

BACA JUGA:  Hendy Setiono: Dari Lidah Turun ke Bisnis

Calon pembeli waralaba boleh memilih jenis usaha yang paling sesuai dengan kemampuan financial dan kemampuan menjalani usaha. Untuk lokasi biasanya Eko juga akan turun tangan memberi saran tentang pemilihan lokasi yang strategic.

Calon pembeli waralaba pun tak perlu khawatir memikirkan bahan baku. Karena dengan modal itu Eko akan menyediakan bahan baku termasuk daging sapi segar dan bumbu jadi, yang dipasok secara rutin. Selain itu, ia juga mengadakan pelatihan untuk para calon karyawan, misalnya bagi para koki dan para pramusaji. Dengan demikian rasa masakan dan layanan Bakso Kota Malang Cak Eko akan selalu sama, di manapun Anda berada.

 
BACA JUGA:  Usaha Kue Lebaran Sangat Menjanjikan

Untuk membeli waralaba ini, tidak sulit. Calon pembeli hanya perlu menyediakan modal minimum sekitar Rp50 juta. Dari pengama­tan Eko, para franchise sudah bisa mendapat­kan modalnya kembali rata-rata dalam 8 bulan. Sebab, ia menghitung, omzet dari penjualan bak­so malang ini bisa sekitar Rp3 juta per hari atau sekitar Rp80 juta sebulan.

Sumber Buku: Wirausaha Muda Mandiri

TOPIK TERBARU:

gerobak rokok gratis, hari baik membeli barang elektronik, pertanyaan tentang aspek keuangan, cara membuat gir untuk tawuran, sebutkan contoh wirausaha yang terinspirasi dari gagasan orang lain, iklan kesehatan bahasa jawa, gaji karyawan hisana fried chicken, sebutkan dan jelaskan cara memperoleh permodalan bagi PT, contoh perusahaan non manufaktur, yang termasuk lapangan pemberian jasa adalah, cara perhitungan arisan menurun, contoh percakapan melobi, analisis swot rendang, slogan makanan tradisional, contoh peluang dari konsumen