Cara Mencari Modal Usaha Yang Baik Dan Benar

 
 

cari modalKetika seseorang ingin mendirikan usaha lazimnya orang tersebut akan membutuhkan yang namanya modal, baik itu modal uang, modal waktu maupun modal tenaga. Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi bagaimana cara mendapatkan modal usaha yang baik dan benar.  Ada beberapa cara untuk memperoleh modal usaha diantarannya yaitu sebagai berikut:

Modal dari tabungan

Cara untuk mendapatkan modal yang satu ini merupakan cara yang paling mudah dilakukan, tetapi mungkin juga yang paling sulit dilakukan. Mudah dilakukan pada saat orang itu memang memiliki tabungan, maka tak perlu cari modal usaha sana sini, ia hanya tinggal ambil dari tabungannya saja, tapi hal itu juga memiliki resiko. Bisa diperhatikan pada saat seseorang merasa cukup mudah untuk mendapatkan modal usaha dari tabungan sendiri, kemungkinan ia akan cenderung tidak takut akan kehilangan dan merasa tidak memiliki tanggung jawab terhadap modal itu, hal ini berbeda dengan orang yang memperoleh modal usaha bukan dari tabungannya sendiri, mungkin orang tersebut akan merasa lebih takut kehilangan serta merasa memiliki tanggung jawab terhadap modal yang diperolehnya tersebut, karena ia ingin memanfaatkan modal yang telah didapatkannya semaksimal mungkin.

BACA JUGA:  6 Cara Menanggapi Kritik Pedas Pelanggan Di Sosial Media

Hutang berbasis syariah

Cara mendapatkan modal dengan hutang berbasiskan syariah ini tidak harus mencari investor terlebih dahulu dipasar modal, cukup dengan mencari hutang kepada orang-orang terdekat Anda saja, bisa kepada teman, kepada orang, saudara-saudara atau kepada orang tua dan tentu saja Anda tidak boleh lupa untuk mengembalikan hutang tersebut beserta keuntungannya kepada pihak yang memberikan pinjaman modal tersebut. Tentu saja Anda harus menggunakan metode syariah.

Modal dari saham

 

Cara mendapatkan modal melalui saham ini juga tidak harus terlebin dahulu melalui pasar modal. Anda bisa memanfaatkan orang-orang yang ada disekitar Anda seperti teman, saudara, atau orang tua, Anda bisa menawari mereka untuk berinvestasi di usaha yang akan Anda dirikan dengan persentase keuntungan dan kepemilikan tergantung dengan modal yang disetor kepada Anda.

BACA JUGA:  5 Hal Penting Ini Bisa Membuat Pelanggan Anda Puas

Contoh, untuk mendirikan usaha Anda memerlukan modal sebesar Rp. 1.000.000, namun Anda hanya memiliki modal sebesar Rp. 500.000, lalu Anda menawarkan kepada 5 temen atau saudara Anda untuk berinvestasi di usaha yang akan Anda didirikan, kelima temen anda semuanya sepakat untuk berinvestasi dengan memberikan uang sebesar Rp. 100.000 untuk masing-masing orang, nah disini Anda memiliki persentase keuntungan dan kepemilikan sebesar 50%, sedangkan temen-temen atau saudara Anda masing-masing memiliki persentase kepemilikan dan keuntungan tersebut sebesar 10%

500.000        x 100% = 50%

BACA JUGA:  5 Hal Penting Memilih Jasa Pembuatan Toko Online

1.000.000
100.000        x 100% = 10%

1.000.000

Modal dari pinjaman

Cara mendapatkan modal usaha dari pinjaman yang saya maksud tersebut hampir sama dengan cara mendapatkan modal usaha dari hutang bersasis syariah, tapi cara mendapatkan modal usaha ini bukan dari saudara, teman ataupun dari orang tua, melainkan dari bank. kemungkinan besar saya akan meminjam dari bank syariah. Kenapa harus bank syariah? seperti yang telah saya sebutkan tadi bahwa sebagai seorang muslim, kita harus membedakan mana yang salah dan mana yang benar serta mana yang boleh dan mana yang tidak boleh.

Seperti yang saya ketahui apabila kita meminjam uang di bank konvensional terdapat unsur riba dan hal itu dilarang dalam agama Islam, sedangkan di bank syariah insyaALLAH sudah sesuai dengan hukum maupun aturan Islam.

 

TOPIK TERBARU:

gerobak rokok gratis, hari baik membeli barang elektronik, pertanyaan tentang aspek keuangan, cara membuat gir untuk tawuran, sebutkan contoh wirausaha yang terinspirasi dari gagasan orang lain, iklan kesehatan bahasa jawa, gaji karyawan hisana fried chicken, sebutkan dan jelaskan cara memperoleh permodalan bagi PT, contoh perusahaan non manufaktur, yang termasuk lapangan pemberian jasa adalah, cara perhitungan arisan menurun, contoh percakapan melobi, analisis swot rendang, slogan makanan tradisional, contoh peluang dari konsumen