Salman Azis Alsyafdi: Tidak Ada Jalan Pintas Dalam Meraih Keberhasilan
Mengapa orang mengambil jalan pintas kalau bukan untuk senang-senang? Jalan pintas bukanlah, terobosan, melainkan upayamenghindari dari ujian dalam kehidupan.
– Rhenald Kasali
SALAH SATU MASALAH besar yang mengganggu keberhasilan wirausaha-wirausaha muda adalah godaan untuk cepat sukses. Wajar, orang muda yang bergairah ingin cepat-cepat mendapat pengakuan. Apalagi saat ini begitu banyak “pedagang” ilmu muncul dengan menawarkan jurus-jurus jalan pintas. Perhatikanlah tema-tema seminar dan judul-judul buku yang mereka tawarkan: “Kaya Raya “Cara Cepat Menjadi Kaya”, “sukses Dan Kaya”, “Cara Cepat Menjadi Juara Kelas”, dan lain sebagainya.
Namun demikian perlu saya ingatkan bahwa tidak ada jalan pintas dalam meraih keberhasilan. Seorang mentor senior, usahawan yang menangani sebuah industri mengatakan begini: “Semua orang berhak menjadi kaya. Yang menjadi pertanyaan, apakah mereka sudah pantas menjadi kaya?” Rupanya kaya ada kepantasannya juga. Bukankah ada banyak kasus yang dapat kita pelajari dari orang-orang yang kaya mendadak, atau terlalu muda untuk menjadi kaya? Cepat menjadi kaya ternyata lebih menjadi sebuah persoalan yang justru dapat merusak hiclup seseorang.
Terhadap tawaran-tawaran yang menggiurkan agar Anda terpacu menjadi cepat kaya, hendaknya selalu diwaspadai karena beberapa hal:
Siapa pun yang cepat mencapai sesuatu, umumnya cepat kandas pula. Masalahnya kecepatan itu telah memotong proses yang Anda butuhkan untuk menanam pondasi. Pondasi gedung-gedung bertingkat tinggi dibuat dengan penuh kehati-hatian, dan selalu butuh waktu untuk ditempati. Sebelum pondasi benar-benar melekat dan keying, tali-tali pengikat dan papan-papan cor belum bisa dilepas.
Bila seseorang yang punya uang dan seseorang yang berpengalaman bertemu, maka yang punya uang akan mendapatkan pengalaman, sedangkan yang punya pengalaman akan mendapatkan uang Anda. Bagaimanapun juga orang yang berpengalaman akan menjadi pemenang, sementara pemula yang ingin cepat sukses hanya akan mendapatkan harapan kosong.
Mereka yang melanggar etika adalah perampas hak-hak orang dan akan menemukan rumahnya di sebuah kurungan gelap tanpa nama baik.
– Rhenald Kasali
Siapa pun yang memotong jalan untuk mencapai jalan sukses hanya bisa menjalaninya sambil melanggar etika. Mereka yang melanggar etika adalah perampas hak-hak orang lain, dan akan menemukan rumahnya sebuah kurungan gelap tanpa nama baik.
Oleh karena itu perhatikanlah tip berikut ini :
Hindari jalan pintas dalam membangun usaha-usaha yang berhasil selalu dimulai dari perjuangan tak kenal lelah setelah melewati rangkaian proses yang panjang.
Nikmati proses yang disajikan, maka setiap kesulitan akan menghasilkan tenaga tambahan.
Katakan pada diri Anda bahwa segala hal yang mudah dan memotong proses, dapat berisiko negatif pada usaha Anda.
Saat menyaksikan teman satu angkatan atau satu generasi berhasil mencapai puncakjauh lebih cepat daripada yang bisa Anda dapatkan, janganlah berkecil hati. Setiap orang memiliki cara dan jalannya masing-masing, dan setiap orang mendapatkan hasil dari jerih payahnya sendiri. Berfokuslah pada pelanggan Anda, karena merekalah yang harus anda layani.
Tetapkanlah hal-hal yang boleh dan yang tidak boleh Anda lakukan sedari awal sehingga anda bekerja dengan tata nilai.
Jauhkanlah diri dari para pemburu kekayaan. Orangorang yang mengejar kekayaan dapat berakhir cepat dan merusaktata nilai.
Seleksi orang berdasarkan tata nilai dan jangan loloskan mereka untuk diangkat kalau mereka melanggar tata nilai.
TOPIK TERBARU:
gerobak rokok gratis, hari baik membeli barang elektronik, pertanyaan tentang aspek keuangan, cara membuat gir untuk tawuran, sebutkan contoh wirausaha yang terinspirasi dari gagasan orang lain, iklan kesehatan bahasa jawa, gaji karyawan hisana fried chicken, sebutkan dan jelaskan cara memperoleh permodalan bagi PT, contoh perusahaan non manufaktur, yang termasuk lapangan pemberian jasa adalah, cara perhitungan arisan menurun, contoh percakapan melobi, analisis swot rendang, slogan makanan tradisional, contoh peluang dari konsumen