Tips Membuat SOP Bisnis Anda

 

Tips Membuat SOP Bisnis Anda

LUTIMNEWS.COM – INVESTASI – SOP merupakan kepanjangan dari Standrad Operating Prosedures, digunakan untuk mengatur prosedural kerja suatu perusahaan. Semua individu yang berada di dalamnya wajib mematuhi prosedur yang telah ditetapkan. Sebelumnya, aturan-aturan yang dipublikasikan telah disepakati berdasarkan kepututusan musyawarah bersama. Tanggungjawab pekerja bertumpu pada kualitas SOP yang dirumuskan tersebut.

Terdapat tiga keuntungan penerapan SOP, yakni sebagai komunikator pekerja dan badan audit, perkerja mengetahui tugasnya serta dapat digunakan untuk mengukur keloyalan karyawan. Acuan dokumen yang sama berupa SOP memudahkan penentuan poin-poin yang dijadikan penilaian saat evaluasi. Beban karyawan juga samakin jelas dan terarah karena sudah dijelaskan seacra tertulis. Loyalitas berdasarkan jabatan masing-masing pun kian terukur dengan gamblang.

Tahapan penyusunan SOP meliputi perisapan, penentuan poin, penilaian penerapan dan evaluasi. Persiapan dimulai dengan mengumpulkan materi yang hendak digabugkan dalam satu dokumen. Caranya yakni mengoreksi SOP lama atau bila perusahaan baru dapat mengacu pada bisnis dibidang sejenis. Seleksi beberapa poin yang sesuai denga visi misi perusahaan Anda. Lakukan identifikasi ketepatan penerapan yang diujicobakan riil di dunia kerja. Terakhir, evaluasi antara materi tertulis dan kenyataan di lapangan.

BACA JUGA:  10 Alasan Yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Membeli Franchise

Langkah pembuatan

  1. Identitas

Banyaknya dokumen yang dimiliki kantor membuat setiap jenisnya harus dibedakan. Identitas SOP meliputi nama (penamaan peraturan yang dibuat SOP), satuan unit, nomor dokumen, tanggal (pembuatan, penerapan dan pengesahan) serta tandatangan persetujuan direktur. Minimal poin-poin yang telah disebutkan harus tertera ada dokumen peraturan kerja tersebut. Kejelasan sistem keberlanjutan SOP berawal dari sini.

 
  1. Dasar hukum

SOP yang terbentuk di setiap perusahaan tidak mungkin sama, meskipun bergerak dibidang sejenis. Hal ini disebabkan oleh pemikiran yang tercurah dari pikiran individu yang berbeda. Acuan yang diguakan mengacu pada UU yang berlaku dan dipakai disetuju oleh pihak berwenang. Ketentuan-ketentuan yang di sepakati berhubungan dengan beban dan target keuntungan finansial perusahaan. Alasan tersebutlah yang membuat rincian, urutan dan penerapannya menjadi beda.

  1. Penyantandaran dengan aturan lainnya
BACA JUGA:  4 Kiat Sukses Berbisnis Ala Dahlan Iskan

Telah dipaparkan sebelumnya bahwa tiap perusahaan memiliki SOP dengan isi yang berbeda. Standar kerja perusahaan legal pasti ada dan mengacu pada kaidah hukum resmi. Sebelum Anda merevisi atau menyusun SOP baru, pelajari dan kumpulkan bahan selengkap-lengkapnya. Landasan perubahan menuju ke arah yang lebih baik wajib Anda kuasai sebelum dilakukan diskusi akbar.

  1. Isi
  • Poin

Poin-poin SOP dilakukan untuk memudahkan di saat mencari sesuatu secara garis besarnya saja. Jika tidak demikian, maka pencarian terlalu lama karena harus memilah-milah dari sekian banyak ketentuan yang ada.

  • Penjabaran
BACA JUGA:  Andi Sufariyanto: Beralih Menjadi Makelar

Detail poin yang dituliskan dijabarkan dengan paparan singkat dan pada. Pemilihan bahasa penyajian ialah baku tetapi mudah dimengerti. Bila terdapat kata serapan, sebaiknya diikuti dengan arti sesuai EYD.

  • Sanksi pelaggaran

Sanksi terhadap pelanggaran SOP menjadi bagian akhir dari isi domumen penting ini. Kesalahan beserta konsekuensinya harus tertuang secara jelas. Tentu acuan hukum yang digunakan pun wajib Anda pelajari terlebih dahulu.

TOPIK TERBARU:

gerobak rokok gratis, hari baik membeli barang elektronik, pertanyaan tentang aspek keuangan, cara membuat gir untuk tawuran, sebutkan contoh wirausaha yang terinspirasi dari gagasan orang lain, iklan kesehatan bahasa jawa, gaji karyawan hisana fried chicken, sebutkan dan jelaskan cara memperoleh permodalan bagi PT, contoh perusahaan non manufaktur, yang termasuk lapangan pemberian jasa adalah, cara perhitungan arisan menurun, contoh percakapan melobi, analisis swot rendang, slogan makanan tradisional, contoh peluang dari konsumen