Tips Sukses Jualan Bubur
LUTIMNEWS.COM – INVESTASI – Bubur ayam adalah salah satu jenis makanan yang cukup digemari oleh masyarakat Indonesia. Bubur ayam biasanya dijadikan sebagai menu sarapan oleh hampir sebagian orang dan dikonsumsi oleh berbagai kalangan usia. Kondisi ini membuat bubur ayam dapat dimanfaatkan sebagai peluang usaha yang cukup menjanjikan.
Untuk Anda yang tertarik menjajal peluang ini, berikut beberapa tips memulai bisnis bubur ayam:
Resep pembuatan bubur
Cita rasa yang dihasilkan dari bubur dipengaruhi juga oleh jenis beras yang digunakan. Oleh karena itu, dalam pembuatannya Anda harus menggunakan beras yang pulen untuk menghasilkan cita rasa bubur yang baik. Selain itu, penggunaan daging ayamnya pun harus menggunakan daging ayam yang masih segar.
Apabila bubur yang Anda buat memiliki rasa yang nikmat, maka pelanggan pun akan semakin bertambah. Berikut kami sertakan resep untuk membuat bubur ayam:
Bahan:
400 gram beras, 4.000 ml kaldu ayam hasil dari rebusan 1 ekor ayam, diangkat ayamnya kemudian disuwir-suwir, 6 siung bawang putih (lalu dicincang halus), dan 3 sendok teh garam
Pelengkap:
ayam suwir, 4 buah cakwe yang diiris-iris, 2 butir telur pitan dipotong-potong, 13 buah pangsit dipotong kotak 2 cm, 2 tangkai seledri diiris halus, 2 tangkai daun bawang diiris halus, 4 sendok makan bawang goreng,
Bahan sambal (aduk rata):
6 buah cabai rawit, diiris-iris, 4 sendok makan kecap asin,
Cara membuat:
Rebus beras di dalam kaldu ayam bersama dengan bawang putih sampai mendidih. Lalu
tambahkan garam dan merica. Masak sambil diaduk-aduk hingga matang dan kental. Kemudian angkat dan sajikan bubur bersama suwiran ayam, cakwe, telur pitan, pangsit, seledri, daun bawang, bawang goreng, dan sambal.
Menentukan lokasi usaha
Saat Anda memutuskan untuk memulai bisnis bubur Ayam, Anda pun perlu menentukan lokasi yang tepat untuk berjualan dan tentu saja baiknya memilih lokasi yang sangat strategis. Cara untuk menjualnya, Anda bisa menggunakan gerobak dorong dan berjualan di pagi hari ataupun di sore hari.
Menyiapkan perlengkapan
Dalam memulai bisnis ini, Anda memerlukan beberapa perlengkapan seperti gerobak, peralatan makan, kursi, tenda, meja serta peralatan memasak.
Untuk Anda yang hanya memiliki modal terbatas, Anda dapat memanfaatkan perlengkapan untuk berjualan dengan menggunakan barang-barang yang ada di rumah Anda. Dengan demikian hal ini akan berguna untuk menekan modal awal bisnis Anda.
Promosi
Untuk mempromosikan bisnis bubur ayam, Anda bisa menggunakan spanduk dan menerapkannya di tempat Anda berjualan. Tidak hanya itu, bila cita rasa bubur ayam yang Anda buat berkualitas, maka promosi dari mulut ke mulut pun tentu akan mampu mengembangkan bisnis Anda.
Harga
Dalam memulai bisnis bubur ayam, Anda bisa menjual satu porsi bubur dengan harga Rp 5.000 hingga Rp 6.000 apabila lokasinya terletak di perumahan atau dekat dengan sekolah. Tetapi jika lokasi Anda berjualan di pinggir jalan, kampus, di dekat minimarket dan perkantoran, Anda bisa menjualnya dengan harga kisaran Rp 5.000 hingga Rp 8.000.
Karyawan
Apabila memutuskan untuk berjualan bubur ayam di tenda kaki lima, Anda tidak perlu mempekerjakan karyawan. Selain akan membebani biaya operasionalnya, semua kegiatan usaha kaki lima masih bisa Anda jalankan sendiri tanpa bantuan karyawan.
Tapi ketika bisnis Anda semakin ramai, tak ada salahnya apabila Anda merekrut seorang karyawan untuk membantu Anda. Jika Anda belum mampu membayar gaji bulanan, Anda bisa membayarnya dengan sistem upah harian, yang kisarannya antara Rp 60.000 hingga Rp 70.000.
(photo: flickrhivemind.net)
TOPIK TERBARU:
gerobak rokok gratis, hari baik membeli barang elektronik, pertanyaan tentang aspek keuangan, cara membuat gir untuk tawuran, sebutkan contoh wirausaha yang terinspirasi dari gagasan orang lain, iklan kesehatan bahasa jawa, gaji karyawan hisana fried chicken, sebutkan dan jelaskan cara memperoleh permodalan bagi PT, contoh perusahaan non manufaktur, yang termasuk lapangan pemberian jasa adalah, cara perhitungan arisan menurun, contoh percakapan melobi, analisis swot rendang, slogan makanan tradisional, contoh peluang dari konsumen