Waspada Terhadap Program Investasi Menguntungkan

 

Mulai dari investasi emas, investasi properti, investasi reksadana serta investasi-investasi lainnya yang katanya menguntungkan. Kalau saya boleh kasih saran kepada anda, hati-hati. Bukan karena investasi itu tidak menguntungkan. Bukan juga saya apriori terhadap orang yang menawarkan program investasi menguntungkan tersebut. Tapi sebelum anda terjun berinvestasi, ada baiknya ada pahami dulu apa itu aset dan apa itu liabilitas. Begini, banyak sekali orang yang salah kaprah terhadap apa itu investasi. Terutama orang yang baru tahu tentang investasi dan ingin mencari tambahan penghasilan, termasuk saya. icon smile Hati Hati Jika Anda Ditawari Program Investasi Menguntungkan Yang paling sering terjadi adalah kasus beli rumah dan beli emas. Banyak yang menganggap rumah dan emas adalah aset.

Iklannya kira-kira seperti ini : “Segera Miliki Rumah Impian Anda, Sebuah Aset Masa Depan”. Atau kalau ditawari investasi emas, iklannya kira-kira seperti ini : “Emas, Investasi Menguntungkan yang Tak Ternilai Harganya”. Bagi saya, masalah program investasi menguntungkan, beli aset atau apapun yang “berbau keuntungan” adalah perkara yang harus dicermati benar-benar. Saya punya satu pelajaran yang bagus dari Kiyosaki yang bisa anda terapkan jika anda mau berinvestasi. Saya akan jelaskan bertahap. Pertama, anda harus pahami dulu pengertian aset dan liabilitas.

BACA JUGA:  3 Jenis Investasi Untuk Dana Pendidikan Anak

Aset
Aset adalah sesuatu yang bisa menghasilkan uang. Bentuknya apa terserah. Yang penting yang dinamakan aset adalah sesuatu yang bisa menghasilkan uang.

Liabilitas
Liabilitas kebalikan dari aset. Liablitas adalah sesuatu yang membuat anda mengeluarkan uang.

Anda sudah paham kan? Ok, kedua : sekarang masuk ke contoh kasus tentang program investasi menguntungkan nih… Menurut anda, emas itu aset apa liabilitas? Mayoritas orang akan menjawab aset. Mengapa? Karena emas menghasilkan uang. Harganya cenderung naik. Benar demikian? Kalau menurut saya belum tentu. Kalau anda membeli emas dengan harga misal 200 ribu kemudian anda jual dengan harga 400 ribu, itu baru namanya aset.

BACA JUGA:  Kekurangan dan Kelemahan Bisnis Properti

Tapi kalau anda beli emas dengan harga 200 ribu kemudian anda hanya bisa jual dengan harga 199,99 ribu, itu namanya liabilitas. Karena bukannya anda mendapatkan uang dari emas tersebut, tapi anda justru harus mengeluarkan uang. Anda tidak mendapatkan keuntungan, impas pun juga tidak. Nah sekarang, kalau ada yang mengatakan membeli rumah itu aset, anda sudah tahu jawabannya kan?

 

Jadi anda jangan tertipu dengan rayuan wiraniaga atau broker properti tentang program investasi menguntungkan. Jika anda beli rumah tapi yang anda lakukan hanya bayar pajak, bayar renovasi, bayar tukang buat benerin genteng dan sebagainya, itu mah bukan aset. Lain halnya jika anda beli rumah kemudian anda kontrakan, misal. Sama halnya jika anda beli motor. Kalau tiap bulan anda harus keluarin uang buat service motor, benerin ina, inu… itu juga bukan aset. Beda kalau anda beli motor kemudian anda karyakan, seperti liputan saya tentang bisnis taksi motor misalnya. Itu baru aset, jika menguntungkan.

BACA JUGA:  Jangan Anggap Remeh Perencanaan Bisnis

Dan pada akhirnya, hanya anda yang bisa membuat sesuatu itu menjadi aset dan sesuatu itu mejadi liabilitas. Jadi sekarang jika anda ingin membeli sesuatu, silahkan anda pikir untuk apa tujuan anda membeli.Santai saja, tidak selamanya anda harus membeli aset. Tapi yang harus anda pahami sekarang adalah, anda tidak lagi membeli sesuatu yang orang katakan aset atau program investasi menguntungkan, padahal sebenarnya liabilitas bagi anda.

TOPIK TERBARU:

gerobak rokok gratis, hari baik membeli barang elektronik, pertanyaan tentang aspek keuangan, cara membuat gir untuk tawuran, sebutkan contoh wirausaha yang terinspirasi dari gagasan orang lain, iklan kesehatan bahasa jawa, gaji karyawan hisana fried chicken, sebutkan dan jelaskan cara memperoleh permodalan bagi PT, contoh perusahaan non manufaktur, yang termasuk lapangan pemberian jasa adalah, cara perhitungan arisan menurun, contoh percakapan melobi, analisis swot rendang, slogan makanan tradisional, contoh peluang dari konsumen