Bagaimana Mencari Calon Investor Bisnis Anda

 

Tidak ada orang yang bisa hidup sendiri, begitu pula dalam bisnis. Keluarga langsung, paman yang dulunya tidak anda sukai, sepupu yang telah lama hilang adalah calon investor bisnis anda. Begitu juga dengan teman sekolah anda, teman permainan, teman satu profesi atau kenalan baru anda yang selalu menghibur anda dalam kesusahan. Semuanya adalah pilihan yang cukup baik ketika anda cari investor bisnis untuk perusahaan baru anda. Hal yang paling menyenangkan jika teman atau keluarga anda menjadi investor bisnis anda adalah bahwa mereka memberi anda banyak kemudahan kepada anda seperti pinjaman tidak berbunga, jadwal pembayaran yang longgar atau syarat-syarat lain yang ramah.

BACA JUGA:  Dwi Kartika Sari: Merangkul Masyarakat

Sebagai seorang investor bisnis, mereka juga seringkali meminta opsi saham tanpa persyaratan yang ketat. Beberapa bahkan tidak meminta sebagian kepemilikan atau saham usaha anda. Namun, hal yang buruk dan nyata adalah anda berisiko kehilangan hubungan tersebut jika terjadi apa-apa, atau jika ada kesalahpahaman saat teman atau keluarga anda menjadi investor bisnis anda. Anda harus menjaga hubungan anda dengan keluarga atau teman anda seerat (bahkan lebih) seperti anda menjaga uang anda.

BACA JUGA:  Cara Mempromosikan Bisnis dengan Cara Online

Jadi, buatlah perencanaan bisnis yang matang dan tunjukkan kepada teman atau keluarga anda seperti anda menunjukan kepada calon investor bisnis profesional. Buatlah selalu perjanjian secara tertulis. Jelaskan resiko bagi mereka apabila mereka menanamkan uangnya kepada anda, menjadi seorang investor bisnis. Jangan tutup-tupi!

Ingat…jangan pernah sekalipun anda membuat asumsi keuntungan yang dibesar-besarkan dengan kebutuhan modal yang dikecil-kecilkan! Tunjukkan faktanya. Sekalipun posisi anda sangat sulit mencari investor. Dan yang lebih penting dari itu semua adalah, jangan pernah anda tunjukkan peluang tersebut kepada teman atau keluarga anda yang “tidak mampu” atau “tidak seharusnya berinvestasi”. Banyak dari mereka tidak siap secara mental atas resiko yang harus mereka tanggung jika terjun di dunia bisnis dan investasi sebagai investor bisnis. Apalagi jika uang yang mereka tanamkan adalah uang tabungan “persiapan pernikahan mereka” atau “uang pesangon mereka setelah mereka di-PHK”. Kesedihan anda akan berlipat jika anda kehilangan uang mereka.

BACA JUGA:  Pentingnya Desain Kemasan Produk

TOPIK TERBARU:

gerobak rokok gratis, hari baik membeli barang elektronik, pertanyaan tentang aspek keuangan, cara membuat gir untuk tawuran, sebutkan contoh wirausaha yang terinspirasi dari gagasan orang lain, iklan kesehatan bahasa jawa, gaji karyawan hisana fried chicken, sebutkan dan jelaskan cara memperoleh permodalan bagi PT, contoh perusahaan non manufaktur, yang termasuk lapangan pemberian jasa adalah, cara perhitungan arisan menurun, contoh percakapan melobi, analisis swot rendang, slogan makanan tradisional, contoh peluang dari konsumen