Kesalahan Yang Umum Dilakukan Saat Membuat Proposal Bisnis

 

Kesalahan Yang Umum Dilakukan Saat Membuat Proposal Bisnis2

LUTIMNEWS.COM – INVESTASI – Jaringan bisnis bisa luas tersebar bila proposal yang Anda berikan mempu menembus dan menarik investor untuk bergabung. Perlu penguasaan ilmu khusus dan ketelitian guna membuat dokumen yang benar. Gagalnya kerjasama yang diajukan merupakan kesalahan yang ada di dalam proposal. Berikut poin-poin kekeliruan yang umum dilakukan oleh pebisnis sehingga pemilik modal enggan menanamkan saham ke perusahaan Anda.

  1. Tidak mengerti tentang isi pokok proposal

Tingkat profesionalitas perusahaan dapat dilihat dari proposal yang dibuatnya. Lembar-lembaran yang berisi semua aspek terkait bisnis sudah diperhitungkan secara matang sebelum dicetak. Terkadang, pebisnis pemula tidak memahami tentang konsep standar dokumen ini. Hasilnya sangat fatal, yakni berupa penolakan oleh pihak ketiga karena dianggap kurang meyakinkan (bermutu rendah).

BACA JUGA:  Penyebab Kegagalan Bisnis Toko Komputer

Standar isi proposal meliputi pembukaan, pembahasan dan penutup. Bagian pembukan menjelaskan semua hal yang menyangkut profil prusahaan. Kejelasan visi misi menjadi titik perhatian investor saat membacanya. Mereka akan mencari kemana tujuan bisnis yang Anda tawarkan. Bila prospeknya cerah, maka kemungkinan besar investor tersebut mau menjadi salah satu dari pemodal di bisnis anda.

Isi prosposal berupa proyeksi pertumbuhan, rencana jangka pendek dan panjang, target pasar, strategi pemasaran dan lain sebagainya. Jangan lupa untuk menyertakan bagi hasil secara jelas dan terperinci. Prosentase dapat didiskusikan ulang bila pihak kedua kurang menyetujui hal tersebut. Pertimbangkan masukan investor hinggan mencapai kesepakatan bersama.

BACA JUGA:  Perhatikan Ini Saat Membuka Usaha Catering

Penutup dokumen penting ini ialah kesimpulan yang menyatakan kesiapan melangkah bersama. Surat perjanjian tertera pada bagian akhir tersebut. Tata cara dan konsekuensi pelanggan merupakan paket komplit yang tertulis secara resmi di lembar bermaterai. Tanda tangan kedua belah pihak (direktur perusahaan dan investor) menjadi bukti awal jalinan bisnis dimulai.

 
  1. Pembahasan terlalu umum

Konsep proposal memang sekilas sama tetapi usahakan bedakan agar tidak bosan ketika dibaca. Semakin banyak konten uniknya, peluang investor mempelajarinya kian besar. Terkadang karena minimnya ilmu dan faktor asal-asalan, dokumen penting ini dikerjakan tidak maksimal. Ketelodoran itu berimbas buruk bagi usaha Anda untuk memperbanyak patner dalam berbisnis.

BACA JUGA:  Tips Membangun Budaya Perusahaan ala Zappos

Bahasan yang ada di dalam proposal harus singkat, padat dan jelas. Jabarkan secara garis besar saja tetapi detail dan terperinci. Dokumen ini berfungsi sebagai jembatan yang menjelaskan maksud diadakannya sebuah poject bersama. Kelanjutan bila investor tertarik, maka wakil perusahaan akan menjelelaskan lebih mendalam.

Fokusan bahasan Anda pada target demografi dan strategi pertahanan bisnis Anda dari perubahan era dan persaingan ketat kompetitor. Bisnis tentunya harus berkelanjutan dan poin inilah yang dicari investor. Mereka menanamkan modalnya agar hasil bisa dirasakan jangka panjang. Proyeksikan prospek bisnis 5 hingga 10 tahun ke depan. Yakinkan investor bahwa usaha Anda mampu menjadi yang terdepan sampai kapanpun.

TOPIK TERBARU:

gerobak rokok gratis, hari baik membeli barang elektronik, pertanyaan tentang aspek keuangan, cara membuat gir untuk tawuran, sebutkan contoh wirausaha yang terinspirasi dari gagasan orang lain, iklan kesehatan bahasa jawa, gaji karyawan hisana fried chicken, sebutkan dan jelaskan cara memperoleh permodalan bagi PT, contoh perusahaan non manufaktur, yang termasuk lapangan pemberian jasa adalah, cara perhitungan arisan menurun, contoh percakapan melobi, analisis swot rendang, slogan makanan tradisional, contoh peluang dari konsumen