Yoris Sebastian Nisiho: Belajar di Lapangan

 

Yoris Sebastian Nisiho - Belajar di Lapangan

Sempat belajar akuntansi, Yoris sepertinya ditakdirkan menjalani perjalanan karier yang menarik. Kuliahnya yang tak selesai memberinya bekal manajemen keuangan yang mumpuni.

Meski konsep yang ditawarkannya hampir selalu aneh, tapi soal profit dan strategi tetap diperhitungkan.

Ada cerita menarik yang selalu ia kenang perihal kuliah akuntansinya yang tak tuntas itu. Yoris yang sudah bekerja sejak kuliah, itu berpikir beda dengan mahasiswa lainnya.

“Karena tak ingin menjalani kerja dan kuliah setengah-setengah, saya berpikir untuk memilih salah satu,” kenangnya.

BACA JUGA:  10 Film Terbaik 2014 Yang Wajib Ditonton Entrepreneur

Pilihan Yoris jatuh pada karier baik yang sudah ia miliki. Toh, kuliah itu kan akhirnya juga untuk mencari kerja? Tapi ini tidak mudah. Untuk menenangkan orang tua, ia mengaku kuliah di Universitas Terbuka. “Kalau nggak begitu, nggak akan dapat izin.”

 

Di kantornya, ia mendapat julukan sebagai invisible boss karena kehadirannya yang sangat jarang.

“Saya lebih suka mobile. Sebab kalau di kantor, saya akan terjebak rutinitas. Saya ke kan­tor hanya kalau ada rapat. Malah waktu kantor masih lebih kecil, kursi saya berikan ke orang lain daking nggak pernah terpakai,” katanya.

BACA JUGA:  Sinta:Memanfaatkan Produk

Ke­biasaan berani mengambil manuver tak terduga dalam karier diyakini Yoris sebagai buah dari kegemarannya bermain video game saat kecil. “Game membuat saya berani mengambil resiko”

“Saya lebih suka mobile. Sebah kalau dikantor akan terjebak rutinitas. Saya ke kantor hanya kalau ada ra­pat. Malah waktu kantor masih lebih kecil, kursi saya berikan kv orang lain saking nggak pernah terpakai.”

Yoris memang selalu memberi respek yang setara pada apapun yang ia kerjakan tanpa memandang besar kecilnya.

BACA JUGA:  5 Hal Pentingnya Membangun Sistem Dalam Bisnis

“Saya selalu bilang, start small. Mulailah dari hal kecil, jangan langsung besar, yang saya pelajari dari pengalaman sendiri,” katanya memberi kiat tak salah berkata demikian. Sebab langkah besarnya memang diawali dengan langkah-langkah kecil yang terayun konstan.

TOPIK TERBARU:

gerobak rokok gratis, hari baik membeli barang elektronik, pertanyaan tentang aspek keuangan, cara membuat gir untuk tawuran, sebutkan contoh wirausaha yang terinspirasi dari gagasan orang lain, iklan kesehatan bahasa jawa, gaji karyawan hisana fried chicken, sebutkan dan jelaskan cara memperoleh permodalan bagi PT, contoh perusahaan non manufaktur, yang termasuk lapangan pemberian jasa adalah, cara perhitungan arisan menurun, contoh percakapan melobi, analisis swot rendang, slogan makanan tradisional, contoh peluang dari konsumen