Exora memang menjadi tulang punggung penjualan PT Proton Edar Indonesia (PEI) sejak pertama kali diperkenalkan pada 2009 silam. Desain eksterior yang cukup sporty dipadu kabin nan lapang serta kemampuan mesin racikan Lotus membuat Proton Exora layak diadu dengan kompetiitornya dari Jepang. Menariknya Exora hadir dengan harga yang lebih terjangkau.
Bertepatan dengan digelarnya Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2011 pada Juni lalu, PEI sebagai pemegang merek kendaraan Proton di Tanah Air memperkenalkan Exora Star. Banderolnya jauh lebih murah dibanding “keluarga” Exora yang lain. Sedikit aksesoris dipangkas, namun tetap mengusung mesin Campro CPS 4 silinder 1.597cc Double Overhead Camshaft (DOHC) 16 valve. Penasaran apa kelemahan dan kelebihannya?
Desain
Dibanding Proton Exora tipe lain, memang sedikit perbedaan yang bisa ditemui pada varian Star ini. Diantaranya fort bumper spoiler yang menjuntai, side skirt, dan rear bumper spoiler. Permainan tambahan body bertipe add-on ini membuat Exora Star seakan-akan menjadi MPV dengan ground clearance rendah walau sebenarnya suspensi tetap mengandalkan kaki-kaki yang sama dengan Exora lain.
Selain bodykit, tak ada perbedaan antara Exora Star dengan Proton Exora President, Supreme, maupun Eksekutif. Bentuk headlamp, front grill, tarikan garis desain di sisi body, rear combination lamp yang menggunakan LED, semuanya serupa Proton Exora varian lainnya yang beredar di Indonesia.
Pun demikian pada sisi interiornya. Sebagai versi hemat, Proton Exora Star masih menganut desain ruang kabin serupa Exora tipe lain.Urusan perangkat hiburan, walau di cap versi murah tapi Exora Star tetap diperkuat audio system dengan fitur radio, CD, MP3, WMA, Bluetooth, serta AUX-IN. Tapi jangan bermimpi mendapatkan kualiats suara yang mumpuni dari audio system tersebut. Pengaturan bass dan treble tidak ada, hanya pengaturan keluaran suara di speaker depan atau speaker belakang.
Saat di coba dengan USB berisi kumpulan lagu-lagu pilihan, audio sytem beberapa kali tidak mampu mendeteksi. begitu pula dengan CD-RW yang diklaim support pada piranti hiburan ini, nyatanya tidak berfungsi saat kami jajal.
Performance
Masih dipakainya mesin yang sama dari keluarga Proton Exora, membuat Exora Star memiliki drive impression yang setara dengan Exora lain. Saat menjalani sesi uji jalan beberapa waktu lalu, keluaran tenaga tetap ada diputaran 3.000 rpm ke atas. Proton Exora Star Akselerasi terasa berat di putaran bawah tapi cukup baik saat putaran atas. Top speed yang diklaim sanggup menyentuh 165 km/jam, tidak bisa kami rasakan mengingat ketika jarum speedometer menunjukkan angka lebih dari 120 km/jam setir sudah bergetar hebat.
Kaki-kaki yang masih menggunakan jenis MacPherson Strut dibagian depan dan Torsion beam pada suspensi belakang juga membuat kenyamanan mobil saat melintas trek bergelombang tetap setara Exora Executive atau Supreme. Fitur ini tetap jadi nilai lebih Proton Exora Star berikutnya dibanding MPV low kompetitornya asal Jepang yang kaki-kakinya terkenal ajrut-ajrutan.
Handling juga terasa lebih baik dibanding Avanza maupun Xenia. Dibawa menikung pada keceptan 60 km/jam gejala over steer maupun under steer minim walau Exora merupakan MPV 7 penumpang. Ini jelas berbeda dibanding duo MPV terlaris di Indonesia, Avanza-Xenia yang mengerikan ketika dibawa menikung dengan kecepatan tinggi.
Comfort
Jangan harapkan kabin nan mewah pada Exora Star. Jok baris pertama, kedua, dan ketiga cukup dibalut bahan fabric, sementara dashboard dan setir terbuat dari campuran material plastik. Bahan fabric juga dipakai membungkus doortrim, tapi untuk plafon dipilih bahan suede.
Leg room juga masih serupa Exora tipe lain. Jarak bangku baris pertama dengan jok baris kedua dan kursi baris ketiga sangat nyaman untuk ukuran tubuh masyarakat Indonesia. Lutut yang tidak tertekuk tentu menambah kenyamanan penumpang belakang saat perjalanan jauh. Hal ini sangat penting mengingat MPV kerap digunakan oleh keluarga Indonesia untuk bertamasya ke luar kota.
Visibilitas pengemudi cukup baik, entah itu ke arah depan maupun sisi kiri dan kanan. Apalagi Exora Star punya keunggulan lain dibanding Avanza-Xenia, diantarnya fitur power steering, driver seat height adjuster, serta tilt steering. Namun sekali lagi, karena ini versi paling hemat dari keluarga Proton Exora, maka kenyamanan hanya datang dengan kelas yang paling standar.
Fitur
Jika membandingkan dengan varian Executive, Supreme, apalagi President, jelas Exora Star dibekali fitur paling sedikit. Misalnya tidak ada audio steering switch sebagaimana yang sudah diperkuat pada ketiga tipe Exora lainnya. Perangkat keselamatan pun sebelas dua belas. Anda tidak akan menemukan fitur Anti Lock Barek System (ABS) Eelctronic Brake DIstribution (EBD), atau Brake Assist pada tipe Star. Airbag baik untuk pengemudi dan penumpang depan juga absen. Satu-satunya perangkat keselamatan yakni seatbelt untuk penumpang jok baris depan dan baris kedua.Walau minim fitur dan perangkat keselamatan, apa yang dimiliki Proton Exora Star masih setara dengan Avanza-Xenia.
Price
Hadir dengan pilihan warna Black, Silver, dan White, PEI membanderol Proton Exora Star Rp.154 juta saat peluncuran 11 Juni 2011 lalu. Harga yang kompetitif ini membuat Proton Exora Star bersaing ketat dengan MPV Low Jepang seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, maupun Suzuki APV. Sayang memang image Proton masih kalah kuat dibanding merek Jepang, namun dengan kabin yang lebih lapang, suspensi yang lebih mantap, mesin serta handling racikan Lotus, membuat Proton Exora Star punya nilai lebih.