Strongyloidiasis adalah penyakit manusia yang disebabkan oleh parasit nematoda (cacing gelang) strongyloides stercoralis. Strongyloides lainnya termasuk fülleborni S., yang menginfeksi simpanse dan babun dan dapat menghasilkan infeksi terbatas pada manusia.
Dasar kelainan : Iritasi mekanis kulit dan alveoli oleh larva strongyloides stercoralis dan bentuk dewasa dalam duodenum dan jejenum serta larva dapat sampai pada seluruh organ tubuh.
I. Diagnosis
Masa prepaten 2-4 minggu masa hidup > 30 tahun
A. Keluhan Pokok
– Keluhan berurutan : kulit – paru – traktus digestivus
– Gatal
– Batuk
– Nyeri epigastrium
– Anoreksi – mual – muntah
– Mules atau sakit perut
– Meteorismus
– Diare diselingi obstipasi
– Malese
– Kadang urtikaria/demartitis yang berulang/kronis
B. Tanda penting
– Iritasi kulit kaki
– Batuk, terdengar ronki kering
C. Pemeriksaan laboratorium
– Larva (jarang ditenukan telur) dalam tinja : Cara Kato (konsentrasi)
– Kultur tinja cara Harada-Mori
– Cara Baermann untuk mengisolasi larva hidup
D. Pemeriksaan Khusus
– ELISA/serologi
– Pencitraan
– Larva dari sputum atau aspirat duodenum
II. Komplikasi
– Diare berat
– Bronkopneumoni
– Efusi pleura
– Mio/perikarditis
-Ileus paralitik
– Infeksi pada seluruh organ tubuh
III. Penatalaksanaan
A. Terapi Umum
1. Istirahat
2. Diet
3. Medikamentosa
– Obat pertama :Tiabendazole, obat pilihan. Dosis 25 mg/kg BB 2 x sehari setelah makan, selama 2-3 hari.
– Obat alternatif : Albendazole : 2 x 400 mg selama 3 – 7 hari, diulangi dalm 1 minggu.
Ivermectin ; dosis tunggal 200 ug/kg BB
Cambendazole : 3 x 500 mg/hari selama 14 hari
B. Terapi komplikasi : –
IV. Prognosis
Tanpa komplikasi –> baik