Tumbuhnya segment SUV memang cukup menjanjikan di pasar otomotif Indonesia tak heran bila banyak model yang saat ini ditawarkan oleh para APM. Hal ini tak lain tak bukan dikarenakan faktor pergeseran dari tuntutan kebutuhan sesorang akan sebuah mobil yang memiliki multifungsi namun tetap memiliki desain serta fitut terkini. Multi fungsi disini memiliki artian mobil yang serba guna, enak untuk dikendarai dan nyaman ketika diajak berpergian jauh, hal ini lah yang membuat segmen SUV cukup laris manis baik di kelas menengah sampai premium.
Bukan hanya Jepang, Eropa dan Amerika saja yang mengalami pertumbuhan pesat namun brand asal Korea pun turut mengekor mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, Salah satunya adalah Hyundai dengan SUV premiumnya, New Santa Fe. Sebelumnya memang kami telah mengujinya, namun untuk varian diesel dan kali ini kami berkesempatan menjajal performa varian bensin yang dluncurkan pada saat gelaran IIMS tahun lalu.
Tak perlu panjang lebar untuk masalah desain eksterior, overall seluruhnya sama dengan versi diesel yang sebelumnya pernah dibahas. Desain body dari Santa Fe memang cukup besar, ia dirancang sebagai SUV 7-seater, tak heran bila kabin pun terbilang cukup lapang hingga menghadirkan kenyamanan bagi para penumpangnya. Dari sisi eksterior sudah terlihat bagaimana perkembangan brand Korea yang saat ini tampil lebih modern dengan gurata-guratan dinamis yang membuatnya tak kalah bersaing dengan para kompetitor dikelasnya. Satu-satunya hal yang membedakan antara diesel dan bensin adalah penggunaan peleknya, bila diesel menganut ring 19″ maka si bensin ini hanya disematkan ring 18″.
Masuk kesisi interior, lagi-lagi bak pinang di belah dua. Tak ada yang berbeda dengan versi diesel, baik dari tatanan, fitur sampai kenyamanannya sebagai sebuah SUV Premium asal Korea.
Kesan lapang hadir tak hanya melalui leg-room dan head-room saja melainkan juga dari tingkat visibilitas yang memberikan pandangan cukup clear dari segala arah, bahkan menegaskan sisi kemewahanya Santa Fe pun dibekali dengan sun roof yang juga berfungsi sebagai panoramic roof yang cukup besar. Hmmm … bila dibandingkan dengan para kompetitor sekelasnya, baik dari Jepang, Eropa maupun Amerika jelas fitur ini hanya ada pada Santa Fe atau saudaranya Kia Sorento.
Balik kepokok utama mengenai performa dari mesin bensin Santa Fe, pengetesan sederhana untuk merasakan sedikit sensasinya pun kami mulai di dalam kota. Hyundai membekali si bongsor Santa Fe dengan mesin bensin Theta II 2.4L MPI-16V 6 percepatan Shiftronic FWD. Diatas kertas ia diklaim memiliki tenaga hingga 175 dk dan torsi 225 Nm. Bila dibandingkan dengan versi diesel-nya ia kalah telak, pasalnya meski mengendong mesing berkepasitas lebih kecil namun torsi dari tenaga yang disalurkan mampu meledak hingga 197 dk serta torsi melonjak secara brutal sampai menyentuh angka 445 Nm, sadis kan … so, sudah sedikit terbayang adrenalin dikecepatan tinggi tak sebaik diesel seriesnya.
Perbedaan sudah terasa ketika kami mengawali pengentesan, masukan gigi di posisi D mobil sedikit berat berjalan, tapi setelah berjalan stabil ia pun cukup menyenangkan untuk dikendarai. Kemudi yang enteng dengan tingkat kenyamanan berkendara yang baik memberikan efek fun to drive yang mengasyikan, bahkan membuat Anda tak menyangka bila berada di dalam sebuah SUV bertubuh bongsor. Meski masih smooth dalam hal handling namun tetap saja gejala limbung masih terasa, apalagi saat dikecepatan tinggi.
Mulai memacunya lebih cepat, ketika gas di kick-down tenaga terasa sedikit lebih lamban dibandingkan versi diesel yang membuat top speed juga sedikti lama tercapai, namun hebatnya diputaran atas mesin pun masih menghasilkan suara yang nyaman dikuping hingga tak menggangu kenyamanan di dalam kabin.
Perpindahan gigi yang halus serta kenyamanan yang lebih dengan kesenyapan mesin menjadi salah satu keunggulan Santa Fe versi bensin, cocok bagi mereka yang lebih mengincar comfort serta driving pleasure dari sebuah SUV, terlebih dimanjakan dengan segudang fitur menarik lainnya.
Mulai dari perangkat hiburan dengan kualitas audio premium, fitur ergonomis yang memudahkan pengendara untuk mengakses fitur lainnya melalui tombol yang ada di gagang kemudi sampai dengan visibilitas yang seakan tanpa batas dengan hadirnya panoramic roof yang cukup besar. Overall versi bensin memang tak sebanding dengan dieselnya, tapi bila melihat kebutuhan masing-masing dan selera rasanya dua-duanya punya kepentingan yang berbeda, dan Hyundai pun mencoba untuk memberikan opsi melalui dua varian Santa Fe-nya ini.
Mengenai harga Hyundai Indonesia membandrol varian bensin dari Santa Fe sedikit lebih murah ketimbang dieselnya. Hyundai Santa Fe Gasoline dibandrol sebesar Rp 438 juta sedangkan dieselnya mencapai Rp 481,250 juta. Hmm … untuk seukuran sebuah SUV kelas atas Santa Fe tak kalah bersaing dengan para kompetiotornya, bahkan bila bicara fitur ia cukup menang telak. Tapi keputusan tetap ada ditangan Anda bukan … ?
