Profesi sebagai Marinir sekaligus Dokter tak menghentikan kegilaan Rudi Hutagalung akan dunia roda dua. Bahkan Rudi lebih menyukai motor-motor ber-cc besar untuk aktifitas hariannya ketimbang naik bebek atau skutik. “Awalnya saya memakai Kawasaki Ninja 250R, karena bosan saya jual. Sekarang saya ganti dengan Honda CBR 250. Tapi sebenarnya saya kurang suka sport, Jakarta macet pakai fairing ribet,” beber pria asli Medan, Sumatera utara itu di kediamannya di kawasan Kuningan, Jakarta selatan.
Karena itulah Rudi lantas terfikir untuk memodifikasi motor sport yang baru saja dirilis PT Astra Honda Motor (AHM) tersebut sesuai keinginannya. Ia pun mempercayakan motor yang belum setahun dimilikinya pada Tauco Custom (TC), bengkel yang terkenal dengan ubahan motor extreme di kawasan Jl. Kebagusan Raya 99, Jagakarsa Jakarta selatan. Bertemu dengan sang owner Topo Goedel Atmodjo, motor yang berlogo sayap ini habis ditrondolin “baju”-nya. “Konsep dasarnya mau simple, minimalis, dan masih terlihat bentuk aslinya. Intinya mengarah ke bentuk street fighter,” kata Topo. Dengan ubahan yang tidak begitu extreme, builder nyetrik tersebut mengganti headlamp depan dengan milik Yamaha Byson. Dengan bentuk lampu yang cenderung tirus sangat pas jika dipadan dengan stang model raiser bukan jepit yang asli bawaan CBR250R. Dengan pemakaian stang model ini, timbul masalah di segitiga atasnya karena tidak bisa dibor untuk dudukan raiser. Kru TC pun mengganti segitiganya dengan plat eser 1 cm yang bentuknya menyesuaikan aslinya, yang sekaligus sudah dibikin dudukan raiser sebagai pengikat stang. “Rudi postur tubuhnya tinggi dan untuk kenyamanan raiser dan juga stangnya disesuaikan, model fat bar merk AHRS coba kita terapkan, dan segitiga kenyamananpun bisa kita dapat,” jelas modifikator berumur 36 tahun ini. Lanjut keharmonisasi bentuk bodi, Topo tidak banyak merubah CBR250R. Cuma menutupi saja bagian yang kosong dengan membikin bodi baru dengan plat galvanis 0,8mm sebagai ciri khasnya. Bagian yang ditutup pun tidak terlalu banyak, hanya delta box dan air scoop serta pemanis disisi tangki yang terlihat menyatu. “Karena CBR250R motor baru dan memang belum banyak yang memodif, sebenarnya sebuah tantangan dan harapannya saya semoga bisa menjadi inspirasi bagi modifikator lain untuk lebih bisa kreatif dan mengembangkan ide,” tutup Topo.