Diagnosis dan Penatalaksanaan pada Botulisme


Botulisme adalah suatu keadaan yang jarang terjadi dan bisa berakibat fatal, yang disebabkan oleh keracunan toksin (racun) yang diproduksi oleh Clostridium botulinum.

Toksin ini adalah racun yang sangat kuat dan dapat menyebabkan kerusakan saraf dan otot yang berat. Karena menyebabkan kerusakan berat pada saraf, maka racun ini disebut neurotoksin.

 

Dasar kelainan : Toksin Clostridium botulinum yang menghambat hantaran pada serabut saraf kolinergik bagian perifer (sinaps), mungkin menghambat eksositosis induksi kalsium.

I. Diagnosis

 
BACA:  Info Obat: Transmisi Sinyal Biologis

Masa inkubasi : 12-36 jam

A. Keluhan pokok

  • Ada riwayat makan makanan kaleng, diasapi atau makanan lain yang diolah tidak legeartis
  • Rasa kering di mulut, disfagi, disartri, mual sampai muntah
  • Gangguan otot-otot pernapasan, disfoni
  • Tiba-tiba diplopi, visus menurun
  • Konstipasi
  • Lemah
  • Pusing, vertigo

B. Tanda Penting

  • Umumnya afebril
  • Umumnya kesadaran baik, namun ada yang sampai letargi
  • Paralisis nervus cranialis
  • Ptosis dan dilatasi pupil yang menetap
  • Nistagmus
  • Mukosa mulut kering (xerostomi)
  • Kelemahan/kelumpuhan otot-otot ektremitas atau trunkus
  • Paralise respiratorius
  • Meteorismus
  • Retensio urinae
  • Bisa terjadi cardiac arrest
BACA:  Diagnosis dan Penatalaksanaan Pada PIELONEFRITIS

C. Pemeriksaan laboratorium

  • Pemeriksaan toksin serum, tinja/makanan
  • EKG
  • Elektromiografi (EMG)

D. Pemeriksaan Khusus

  • Makanan yang dicurigai dilarutkandalam saline, lalu disuntikkan intraperitoneal tikus. Bila timbul tanda-tanda dan tikus tersebut mati dalam 24 jam, sedangkan yang diberi antiserum spesifik tetap hidup, ini berarti positif.

II. Komplikasi : –

III. Penatalaksanaan

A. Terapi umum

  1. Istirahat
    Terutama untuk diawasi
  2. Diet
    Pemberian cairan atau alimentasi
  3. Medikamentosa
    – Obat pertama : –
    – Obat alternatif : 

    • Antitoksin botulismus 10.000 – 50.000 unit IV, bila diberi IM bersifat profilaksis.
  4. Intubasi dan pernapasan buatan, dilakukan bila terjadi gagal napas.
  5. Cleansing enema
    • Dimaksudkan mengeluarkan toksin dari usus besar
    • Kalau baru saja mengkonsumsi makanan, muntah dapat dirangsang atau kumbah lambung.
BACA:  Diagnosis dan Penatalaksanaan Pada Kor Pulmonal Kronik

B. Terapi Komplikasi : –

IV. Prognosis

Mortalitas tergantung dari :

a. Tipe toksin C, Botulinum

  1. Toksin tipe A : 60-70%
  2. Toksin tipe B : 10-30%
  3. Toksin tipe E : 30-50%

b. Misdiagnosis