Diagnosis dan Penatalaksanaan Pada Penyakit Leukemi Limfositik Kronik


CHRONIC LYMPHOCYTIC LEUCEMIALEUKEMI LIMFOSITIK KRONIK (CHRONIC LYMPHOCYTIC LEUCEMIA, CLL)

DASAR KELAINAN:

 

Invasi dan infiltrasi limfosit yang kurang berkualitas pada berbagai organ tubuh.

I. DIAGNOSIS

 

A. Keluhan pokok

  • Sekitar 25% tanpa keluhan.
  • Hampir sama dengan gejala CML:

–          Malese.

–          Mudah capek.

–          Berat badan menurun.

–          Anoreksia.

–          Demam yang tidak diketahui sebabnya.

–          Mudah kena infeksi.

–          Gatal-gatal di kulit.

B. Tanda penting

  • Kebanyakan terjadi pada orang tua (>50 tahun).
  • Limfadenopati superfisialis, tidak nyeri.
  • Splenomegali, tidak nyeri.
  • Hepatomegali, tidak nyeri.
  • Pendarahan,
  • Papula atau vesikula yang tersebar di kulit sering terjadi.

Ada 5 stadium:

  1. Stadium 0:

Hanya ditemukan limfositosis.

  1.  Stadium I:

Limfositosis plus limfadenopati.

  1. Stadium II:

Disertai organomegali.

  1. Stadium III:

Disertai anemia.

  1. Stadium IV:

Disertai trombosiropeni.

Berbeda dengan CML. pada CLL. ditemukan tanda-tanda:

1. Pembesaran getah bening, tetapi tidak nyeri dan tumbuhnya perlahan-lahan.

2. Limpa membesar tapi tidak menonjol

3. Anemia hemolitik otoimun sering ditemukan pada leukemia kronis limfositer, jadi Coombs test positif

C. Pemeriksaan laboratorium

  • Limfosit matang sangat banyak. uniform, kecil-kecil.
  • Hipogammaglobulinemia.
  • Coombs test positif.

D. Pemeriksaan khusus

Pemeriksaan sumsum tulang.

II. KOMPLIKASI

1. Anemia hemolitik otoimum.

2. Trombositopeni otoirmun.

3. Infeksi.

4. Bertansformasi menjadi limfoma sel besar (sindrom Richter).

5. Hipogammaglobulinemia.

III. PENATALAKSANAAN

A. Terapi umum

  • Bila tanpa keluhan, tidak usah diobati.
  • Indikasi untuk terapi:

–          Bila malese progresif.

–          Limfadenopati yang mengganggu.

–          Anemi.

–          Trombositopeni.

Biasanya keadaan ini sesuai dengan stadium II-IV

1. Istirahat

Sebaiknya dirawat inap.

2. Diet

3. Medikamentosa

Obat pertama:

  • Chlorambucil (Leukeran) 12 mg atau 0,6—1 mg/kg BB digabung dengan 4 hari Prednison 30—80 mg/hari, diulangi setiap 3 minggu.

Obat alternatif:

  • Fludarabine.
  • 2 chlorodeoxyadenosine.
  • Cyclophosphamide 1—3 X (50—100) mg/oral/ hari.
  • Prednison, 40 mg/hari sampai ada respons, lalu dipertahankan 10—20 mg/48 jam.

B. Terapi komplikasi

  • Anemi: prednison + transfusi darah.
  • lnfeksi: antibiotik.

IV. PROGNOSIS

  • Sangat dipengaruhi oleh saat diagnosis.
  • Umumnya ditemukan pada umur >45 tahun.
  • Stadium 0 setengahnya dapat hidup 10 tahun, stadium III-IV 2 tahun.
  • Pada usia tua perjalanan penyakit lambat sehingga disebut leukemia limfositik kronik jinak/inaktif, dapat hidup bertahun-tahun bahkan sampai 30 tahun tanpa pengobatan.
  • Pada usia lebih muda perjalanan lebih cepat disebut leukemia limfositik kronik aktif.
BACA:  Seputar Penyakit Epilepsi