Referat Kedokteran: Insidens, Epidemiologi dan Etiologi Pneumotoraks


PneumothoraksPneumotoraks adalah keadaan terdapatnya udara atau gas dalam rongga pleura. Pada keadaan normal, rongga pleura tidak berisi udara agar paru-paru dapat leluasa mengembang di dalam rongga dada.

Pneumotoraks dapat dibagi menjadi pneumothoraks spontan atau traumatik. Pneumothoraks spontan dibagi menjadi primer dan sekunder.

 

Pneumotoraks primer jika penyebabnya tidak diketahui dan sekunder jika terdapat penyakit paru yang mendasarinya. Sedangkan pneumothoraks traumatik dibagi lagi menjadi pneumothoraks traumatik iatrogenik dan non iatrogenik.

Insidens Pneumotoraks

 

Di Amerika Serikat, insidens pneumotoraks spontan primer pada laki-laki adalah 7,4 kasus per 100.000 orang tiap tahunnya sementara pada wanita insidensnya adalah 1,2 kasus per 100.000 orang.

Sedangkan insidens pneumotoraks spontan sekunder pada laki-laki adalah 6,3 kasus per 100.000 orang dan wanita 2,0 per 100.000 orang. Pneumotoraks traumatik lebih sering terjadi daripada pneumotoraks spontan dengan laju yang semakin meningkat.(3) Insidens pneumotoraks di seluruh dunia belum diketahui.

Kematian lebih sering terjadi pada pasien pneumotoraks yang disertai PPOK dan pada pasien pneumotoraks spontan sekunder dengan persentase sebesar 1 – 17 persen. Persentase yang lebih besar yakni sebesar 25 persen pun terjadi pada pasien pneumotoraks disertai AIDS.

BACA:  Referat Kedokteran: Konsep Terbaru Dalam Manajemen Cairan Perioperatif

Epidemiologi Pneumothoraks

Rasio laki-laki dan wanita pada kasus pneumotoraks spontan primer adalah 6,2 berbanding 1 sedangkan untuk kasus pneumotoraks spontan sekunder adalah 3,2 berbanding 1.

Pneumotoraks spontan primer terjadi pada usia 20 – 30 tahun dengan puncak insidens pada usia awal 20-an sedangkan pneumotoraks spontan sekunder lebih sering terjadi pada usia 60 – 65 tahun.

Klasifikasi dan Etiologi Pneumotoraks

Terdapat beberapa klasifikasi pneumotoraks yaitu pneumotoraks berdasarkan penyebabnya dan pneumotoraks berdasarkan jenis fistulanya.

Pneumotoraks berdasarkan penyebabnya

  • Pneumothoraks spontan yaitu pneumotoraks yang terjadi tiba-tiba.
    • Pneumotoraks spontan primer, suatu pneumothoraks yang terjadi tanpa ada riwayat penyakit paru yang mendasari sebelumnya. Umumnya terjadi pada individu sehat, dewasa muda, tidak berhubungan dengan aktivitas fisik yang berat tetapi justru terjadi saat istirahat.
    • Pneumotoraks spontan sekunder yakni pneumothoraks yangt terjadi karena penyakit paru yang mendasarinya.
  • Pneumotoraks traumatik yaitu pneumotoraks yang terjadi akibat suatu trauma baik trauma penetrasi maupun yang bukan dan menyebabkan robeknya pleura, dinding dada, maupun paru.
  • Pneumotoraks traumatik iatrogenik, pneumothoraks yang terjadi akibat komplikasi tindakan medis, terdiri atas:
  1. Pneumotoraks traumatik iatrogenik aksidental yaitu pneumothoraks yang terjadi akibat tindakan medis karena kesalahan atau komplikasi dari tindakan tersebut misalnya pada biopsy dada atau kanulasi vena sentralis.
  2. Pneumotoraks traumatik iatrogenik artificial (deliberate) yaitu pneumothoraks yang sengakja dilakukan dengan cara mengisi udara ke dalam rongga pleura melalui jarum dengan suatu alat Maxwell box. Biasanya untuk terapi tuberkulosis (sebelum era antibiotik) atau untuk menilai permukaan paru.
  • Pneumotoraks traumatik non iatrogenik adalah pneumotoraks yang terjadi karena jejas kecelakaan misalnya jejas pada dinding dada baik terbuka maupun tertutup.

Pneumotoraks berdasarkan jenis fistulanya

  1. Pneumotoraks terbuka (open pneumotoraks), yaitu suatu pneumotoraks yang terjadi akibat adanya luka terbuka pada dinding dada sehingga saat inspirasi udara dapat keluar melalui luka tersebut. Pada saat inspirasi, mediastinum dalam keadaan normal tetapi pada saat ekspirasi mediastinum bergerak ke arah dinding dada yang terluka
  2. Pneumotoraks tertutup (simple pneumotoraks) adalah pneumotoraks dengan tekanan udara di rongga pleura yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan pleura pada hemithoraks kontralateral namun tekanannya masih lebih rendah dari tekanan atmosfer. Pada jenis ini tidak didapatkan defek atau luka terbuka pada dinding dada.
  3. Tension pneumotoraks (pneumotoraks ventil) merupakan pneumotoraks yang terjadi akibat mekanisme check valve yakni pada saat inspirasi udara masuk ke dalam rongga pleura namun saat ekspirasi udara dalam rongga pleura tidak dapat keluar. Semakin lama tekanan udara di dalam rongga pleura akan semakin meningkat dan melebihi tekanan atmosfer. Udara yang terkumpul dalam rongga pleura ini dapat menekan paru sehingga sering menimbulkan gagal napas.