LUTIMNEWS.COM – Sangat jelas bahwa makan sehat adalah bagian dari tip yang mendukung kesehatan payudara Anda. Jadi, apa yang sebaiknya kita lakukan (atau tidak kita lakukan) untuk menurunkan risiko diri terhadap kanker payudara?
Berikut ulasannya untuk Anda, seperti dilansir Eating Well dari para ahli kanker dan ahli gizi.
Jauhi alkohol
Bisa dikatakan, sebagian besar penelitian terkait pencegahan kanker payudara dan diet tidak meyakinkan, menurut Laurence Kolonel MD PhD, direktur program epidemiologi di Pusat Penelitian Kanker Hawaii.
Namun, salah satu faktor terkuat adalah minuman beralkohol. “Bahkan konsumsi satu gelas sehari meningkatkan risiko kanker payudara,” katanya. Mengonsumsi alkohol dalam jumlah moderat memiliki manfaat untuk penyakit jantung—dan penyakit jantung membunuh wanita jauh lebih banyak daripada kanker—, tapi Anda perlu menimbang keinginan untuk minum.
Apalagi, jika Anda memiliki faktor risiko lain untuk kanker payudara. Pertimbangkan untuk membatasi diri minum satu gelas sehari, karena selebihnya tidak akan memberi manfaat bagi jantung. Jika Anda memiliki riwayat keluarga kanker payudara, sebaiknya hindari alkohol sama sekali.
Jaga tubuh tetap proporsional
Sebuah artikel yang baru-baru ini diterbitkan jurnal Cancer menemukan bahwa salah satu cara yang paling penting untuk mengurangi risiko kanker payudara adalah menghindari kenaikan berat badan. Ini berarti menyeimbangkan pola makan yang sehat dengan rutin olahraga.
Penelitian juga menunjukkan bahwa jika Anda kelebihan berat badan, pengurangan sekian kilogram sebelum usia 45 tahun dapat mengurangi risiko kanker payudara setelah menopause. Bahkan jika usia Anda telah melewati 40-an, mengelola berat badan melalui olahraga akan sangat membantu.
Sebuah studi pada lebih dari 100.000 wanita melaporkan bahwa mereka yang melakukan olahraga teratur memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara daripada yang tidak melakukannya. Olahraga dapat membantu menurunkan kadar hormon yang terlibat dalam kanker payudara. Sebaiknya, berkomitmen untuk olahraga teratur, jika Anda belum melakukannya.
Konsumsi lemak secara moderat
Women’s Intervention Nutrition Study (WINS)—memfokuskan percobaan klinis pada wanita postmenopause dengan kanker payudara tahap awal—menemukan bahwa mereka yang mengikuti diet rendah lemak secara signifikan mengurangi risiko kanker datang kembali.
Mereka juga kehilangan rata-rata sebesar 2 kg setelah tahun pertama mengidap kanker. Karena berat badan dihubungkan dengan kekambuhan kanker payudara dan tingkat kelangsungan hidup lebih rendah, bisa jadi manfaat utama diet rendah lemak adalah mendorong penurunan berat badan.
Karena itu, perhatikan asupan lemak untuk membantu mencegah Anda dari kenaikan berat badan. Atau dengan kata lain, dapat menjadi strategi melawan kanker.
Makan kacang-kacangan
Di negara-negara seperti China dan Jepang di mana makanan olahan kacang kedelai umumnya dikonsumsi, kasus kanker payudara termasuk paling rendah di dunia. Salah satu analisis dari 18 studi menemukan bahwa mengonsumsi makanan olahan kacang kedelai, seperti tofu, tahu, dan tempe, akan sedikit menurunkan risiko kanker payudara.
Tapi, Laurence mengingatkan, jangan tergoda untuk mengonsumsi suplemen kedelai yang dijual di pasaran. Dosis tinggi phytoestrogen yang ditemukan dalam suplemen kedelai dapat berperilaku seperti estrogen dalam tubuh, menyebabkan perubahan sel-sel payudara yang berpotensi menyebabkan kanker.
Wanita yang hidup dengan kanker payudara dan wanita yang berisiko tinggi kanker payudara harus menghindari suplemen kedelai.
Makan banyak sayuran dan buah-buahan
Hasil penelitian yang menilai apakah buah-buahan dan sayuran dapat melawan kanker payudara dirasa mengecewakan, tetapi “diet yang kaya buah-buahan dan sayuran cenderung lebih rendah kalori. Dan, dapat membantu menjaga tubuh Anda dalam melawan kanker dan tetap sehat,” tukasLaurence.
Cheryl Rock PhD RD, yang mengkoordinasikan Women’s Healthy Eating and Living Study (WHEL) di University of California, San Diego, menemukan bahwa wanita yang makan sedikitnya lima porsi sayuran dan buah-buahan setiap hari (bersama dengan berjalan cepat 30 menit per hari) mengurangi risiko kematian akibat kanker payudara hingga 50 persen.
“Yang utama, berat badan proporsional. Jika wanita tidak mampu menurunkan berat badan, tapi makan banyak buah-buahan dan sayuran serta olahraga, mereka masih dapat menurunkan risiko kanker dan kekambuhannya,” tegasnya.