Fenomena bore-up pada motor jaman sekarang memang tidak ada matinya sampai saat ini. Apalagi, kini semakin banyak paket bore-up yang ditawarkan oleh bengkel. Soalnya, langkah pembesaran kapasitas silinder inilah yang dianggap paling gampang buat dongkrak tenaga secara signifikan.
“Namun belum tentu juga, kalau hanya bore-up saja tanpa mengikuti perubahan lainnya pada motor, power mesin naiknya tidak seberapa besar,” ujar mekanik yang satu ini.
Terbukti Honda Vario 125 milik dari salah satu konsumennya yang sudah mendongkrak tenaga mesin motornya dengan mengaplikasikan piston 61 mm (standar 52,4 mm), tetapi performa motornya dianggap tidak sepadan dengan volume silinder yang bengkak jadi 169,12 cc. “Akselerasi bawahnya kurang cepat.”
Tenaga maksimum dari skubek Honda yang satu ini pada saat diukur di atas dyno itu tidak melebihi 12 hp. Maka dari itu mekanik memutuskan untuk bongkar mesin. Saluran masuk dan buang diporting ulang guna mengail debit gas lebih besar dan deras ke ruang bakar dan memperlancar aliran gas buang. Namun tidak cukup sampai situ, klep Isap dan Buang yang semula masih pakai standar, diganti dengan yang lebih besar.
“Untuk klep Isap pakai diameter 30,5 mm, klep Buang 25 mm.” Kemudian penyesuaiannya, injector diganti dengan yang kemampuan nyemprot bensinnya 160 cc/menit. Plus aplikasi piggyback keluaran Power Lab buat mengatur debit bensin sesuai ubahan mesin yang sekarang.
Sementara untuk gedein torsi dan ngentengin putaran mesin pada motor, rasio kompresi mesin ditata ulang jadi 12:1. Berlanjut sada Sektor pengapian pun ikut digarap. Buat mempertajam pecikan api busi, koil diganti pakai produk Protec untuk mesin injeksi.
Buat akselerasi dari bawah hingga atas, komponen CVT yang masih ori diganti dengan keluaran SRP yang mulai dari puli primer hingga puli sekunder. “Untuk Per CVT pakai yang 2.000 rpm.” Saat didyno ulang hasilnya pun sangat jauh berbeda dengan sebelumnya, power puncak jadi 13,24 hp/7.479 rpm dan torsi 10,11 di 8.031 rpm. “Sebenarnya bisa lebih tinggi lagi kalau knalpotnya diganti yang lebih plong,” tukasnya.