Yamaha Jupiter Z yang sekarang bermain dikelas Bebek 4 Tak Tune Up 130 cc untuk trek 201 ini, telah mempertahankan spek dari mesin yang dipakainya dalam ajang road race dikelas MP1 yang diselenggarakan di Kejurda Jatim tahun lalu.
Andy Speed yang berkolaborasi dengan Louis Marcel mengatakan kalau hampir 80 persen masih memakai spek MP1, hanya beberapa bagian saja yang disesuaikan. Tapi, pelatuk klep masih usung model roller. Makanya, tahun ini adalah tahun perdananya didrag bike.
Penggantian roller rocker arm Honda Blade yang diaplikasikan di Yamaha Jupiter Z mesti merubah beberapa bagiannya. Misalnya, menurunkan roller sebanyak 9 mm untuk klep isap dan buang, ukurannya pun harus disesuaikan dengan sudut klep dan diberi bushing.
Dalam mengaplikasikan roller membuat lift klep minta naik terus. Jika kita memakai pelatuk klep konvensional akan mentok diangkat 9 mm, tetapi jika memakai roller akan lebih tinggi lagi.
Tidak hanya dalam mengaplikasikan pelatuk klep roller, namun ketahanan pada klep juga harus diperhitungkan. Maka dari itu klep milik Honda CBR 150 dipakainya karena mempunyai kualitas yang kuat dan diameter klepnya pun besar.
Ukuran klep isap berukuran 28mm dan klep buang 22mm. Klep yang sudah berukuran besar seperti ini digabungkan dengan per klep Akutagawa yang kekerasan pernya tidak terlalu keras dan tidak terlalu lemah, Sehingga bisa mengurangi floating.
Kalau berbicara tentang klep serasa sayur tanpa garam jika tidak bicara tentang kem. Agar dapat bekerja lebih maksimal, untuk itu durasi pada kem dirubah. Durasi pada kem dibuat menjadi 274 derajat. Angka ini berlaku pada klep isap dan klep buang. Sedangkan untuk overlapnya ketemu diangka 4,2 mm, agar putaran bawah galak.
Untuk pistonnya memakai, Piston TDR berdiameter 55,25 mm. Pemakaian piston berdiameter 55,25 mm membuat rasio komprensi mesin jadi 12,8 : 1. Agar putaran atas motor tetap jalan bahan bakar menggunakan Pertamax Plus saja.