Yamaha Mio Tampang Moge


modifikasi yamaha mio bergaya benelli 756Dunia roda dua bagi Jefri Satria Permana memang bukan hal baru lagi. Hobi naik motor sudah ia lakukan sejak dulu sewaktu sekolah di negeri orang. Kini ketika kembali ke Tanah Air pun kegemaran itu tak bisa dihilangkan, walau dirinya sudah menikah dan punya anak.

Namun pria 36 tahun ini mendapat ultimatum dari sang istri untuk tidak naik motor. Alasannya, naik motor di Jakarta sangat berisiko karena pengendaranya yang kurang taat peraturan lalu lintas dan masih suka ugal ugalan. Tapi dasar memang sudah cinta dengan kuda besi, sang istri pun tak bisa menahan larangannya itu terlalu lama. Pria beranak satu ini akhirnya diizinkan memiliki motor, tapi dipilih motor matik biar tidak ngebut dan selalu santai.

“Tadinya sempat gak tertarik juga sama jenis motor matik, karena sudah biasa ngegas motor gede (moge), tapi setelah liat hasil akhirnya malah bangga dengan kondisi motor sekarang,” buka lelaki yang menekuni dunia advertising ini dikediamannya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Di tangan modifikator Topo Goedel Atmodjo inilah persepsi negatif Jefri akan motor bertransmisi otomatis itu sirna. Builder nyentrik punggawa bengkel modifikasi Tauco Custom (TC) itu berhasil merombak Yamaha Mio Sporty lansiran 2006 milik Jefri menjadi sosok Benneli 756.

“Konsepnya langsung ambil dari internet dan masih dalam bentuk sket. Memang belum ada motor aslinya jadi karya ini termasuk kategori out of the box, pertama di motor milik Jefri? jelas modifikator murah senyum itu. Kru TC mengandalkan banyak part limbah moge, contohnya shock depan memakai punya Cagiva Mito, velg dicomot dari Piaggio X9 ring 14″, serta ban pakai Delitire 100/70/14 dan 140/70/14.

 

Rangka standar tinggal tersisa main frame dan dudukan komstir saja, selebihnya Topo menggantinya dengan pipa hollo 2×2 dan pipa 1,5 inchi sebagai pengganti rangka utamanya. Tidak ada secuil pun bodi bawaan motor tersisa, mulai dari spakbor depan sampai buritan belakang tergantikan dengan plat galvanis 0,8mm buah tangan crew TC.

Hal yang paling unik adalah pembentukan tangki bensin, yang ternyata bukan tangki, tapi bagasi yang berujud tangki. Sementara tangki bensinnya sendiri dibentuk ulang dan penempatannya ada dibawah bagasi. Kelar urusan bodi, Topo mengaku ada yang kurang dari tampilan motor yang berubah transeksual ini. Karena perubahan yang banyak dan bahan bodi yang memakai plat galvanis, bikin tarikan motor menjadi sedikit berat.

 

Karenanya langkah bore up atau up grade performance dilakukan Topo beserta kru TC dengan mengganti seher standar Mio dengan punya Honda Sonic berikut klepnya. Karburator juga diganti milik Honda NSR SP dan CDI diganti dengan lansiran BRT. Terakhir untuk mengimbangi gas buangnya dibikin knalpot model terompet yang terinspirasi dari motor sang legenda MotoGP, Valentino Rossi sewaktu di Honda.

Setelah hampir 3 bulan project ini jadi juga. Tidak ada yang bakal menyangka ini motor matik, termasuk Jefri. Bahkan ia mengaku selalu jadi bahan perhatian orang setiap berhenti dilampu merah.

Sukses Bro!