LUTIMNEWS.COM – Jika kita menilai antara pria dan wanita tentu wanitalah yang membutuhkan banyak biaya dalam hidupnya dan itu adalah salah satu kodrat bagi kaum wanita. Kaum wanita ingin selalu tampil cantik dan bergaya. Itu sebabnya pakaian trendi, tas keren dan sepatu sesuai tren sering ada dalam daftar belanja. Belum lagi kegemaran wanita untuk berkumpul dan bersosialisasi bersama teman-teman mereka.
Setelah menjadi Ibu, wanitapun biasanya punya cita-cita untuk menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah terbaik, tentunya dengan biaya tinggi. Belum lagi banyak keinginan lain yang juga membutuhkan biaya seperti rumah, kendaraan, berlibur hingga pensiun dengan nyaman.
Salah satu cara untuk mempersiapkan kebutuhan masa depan adalah dengan investasi. Kenapa investasi, dan bukannya hanya dengan menabung? Karena kita butuh uang kita ikut bekerja, terutama untuk melawan inflasi dan kenaikan harga yang membuat semua hal terasa makin mahal.
Banyak wanita yang menolak untuk berinvestasi karena merasa hal tersebut terlalu rumit dan beresiko dan juga menggap jika investasi merupakan urusan para suami, sementara teman lain mengatakan yang penting dia menabung setiap bulan, jadi tidak ada waktu untuk memikirkan investasi.
Menabung memang lebih mudah, tetapi uang di tabungan ataupun deposito tidak bisa melawan inflasi. Selain itu, sekalipun suami dan pasangan mungkin lebih mengerti tentang investasi, tetapi wanita pun perlu memiliki investasinya sendiri dan mengerti di mana uangnya diinvestasikan.
Agar investasi tetap simpel dan menguntungkan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Ini dia:
1. Pilih produk investasi yang dikelola Manajer Investasi seperti Reksa Dana ataupun DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan).
2. Gunakan fasilitas installment atau debet otomatis dari bank Anda untuk membeli produk investasi tersebut setiap bulan secara rutin.
3. Lakukan diversifikasi investasi dengan membagi bujet investasi Anda ke beberapa produk. Misalnya DPLK dengan pilihan agresif untuk jangka panjang sebesar 50 persen dari bujet, dan 50 persen lagi dibelikan reksadana pendapatan tetap untuk tujuan investasi tiga tahun lagi.
4. Untuk membeli produk investasi yang lebih mahal, gunakan rekening terpisah dan diisi setiap bulan secara disiplin hingga tercapai jumlah yang diinginkan. Misalnya, hingga bisa membeli 10 gram emas atau hingga jumlah cukup untuk uang muka pembelian unit apartemen idaman.
5. Lakukan reinvestasi. Maksudnya, jika pendapatan saat ini cukup untuk biaya hidup, investasikan pendapatan dari investasi lain, misalnya bunga deposito, atau hasil sewa rumah, ke produk investasi yang berbeda.
6. Kumpulkan semua laporan investasi dan periksalah minimal setahun sekali agar Anda tahu apakah arah investasi sudah benar atau perlu diubah.