Paru-paru basah (pleural effusion) sering disamakan dengan pneumonia. Sebenarnya, salah satu penyebab pneumonia adalah paru-paru basah. Gangguan itu ditandai dengan paru-paru penuh cairan sehingga pengidapnya susah mendapatkan oksigen dan sulit bernapas.
‘Ada dua macam paru-paru basah. Akibat infeksi dan ketidakseimbangan tekanan udara antara paru dengan jantung,’ kata Dr dr Palilingan SpP, spesialis paru RSU dr Soetomo Surabaya. Penyebab infeksi, jelas dia, adalah beraneka virus dan bakteri. Misalnya, kuman penyebab pneumonia dan TB (tuberkulosis). Pola hidup tak sehat merupakan salah satu cara masuk kuman ke dalam saluran pernapasan. Misalnya, mengendarai sepeda motor tanpa pelindung mulut dan hidung.
Mekanismenya, infeksi di paru diiringi dengan peradangan. Kondisi tersebut menghasilkan cairan. Jika dibiarkan, volume cairan bertambah. ‘Kalau cairan penuh, udara tidak bisa masuk hingga dasar paru-paru karena tertahan cairan. Makanya, pasien susah bernapas,’ terangnya. Sedangkan ketidakseimbangan tekanan udara antara paru dengan jantung berakibat pembuluh darah di paru-paru terbuka lebih lebar. Itulah yang mengundang cairan dari luar paru nyelonong ke dalam paru-paru. Pertolongannya, cairan yang sudah melebihi batas harus dikeluarkan. Harapannya, pernapasan kembali normal.