Penatalaksanaan Pasien Gagal Ginjal Akut (GGA)


Penatalaksanaan Pasien Gagal Ginjal Akut (GGA)Tujuan penatalaksanaan pasien dengan gagal ginjal akut (GGA) adalah untuk mencegah terjadinya kerusakan ginjal, mempertahankan homeostasis, melakukan resusitasi, mencegah komplikasi metabolik dan infeksi serta mempertahankan pasien tetap hidup sampai faal ginjalnya sembuh secara spontan.

Prinsip pengelolaannya dimulai dengan mengidentifikasi pasien berisiko GGA (sebagai pencegahan), mengatasi penyakit penyebab GGA, mempertahankan homeostasis; mempertahankan euvolemia dan keseimbangan cairan dan elektrolit.

 

Selain itu, hal lain yang perlu dilakukan adalah mencegah komplikasi metabolik seperti hiperkalemia, asidosis, hiperfosfatemia, mengevaluasi status nutrisi, kemudian mencegah infeksi dan selalu mengevaluasi obat-obat yang dipakai.

BACA:  Diagnosis dan Penatalaksanaan Kolik Abdomen

Asupan  Nutrisi

  • Kebutuhan kalori 30 kal/kgBB ideal/hari pada GGA tanpa komplikasi, kebutuhan ditambah 15-20% pada gga berat (terdapat komplikasi/stress)
  • Kebutuhan protein 0,6-0,8 gram/kgbb ideal/hari pada GGA tanpa komplikasi, 1-1,5 gram/kgbb ideal/hari pada GGA berat.
  • Perbandingan KH dan lemak 70:30
  • Suplementasi asam amino tidak dianjurkan.

Asupan Cairan

  • Tentukan status hidrasi pasien, cata cairan yang keluar dan masuk setiap hari, pengukuran bb tiap hari bila memungkinkan, dan pengukuran vena sentral bila ada fasilitas
  • Hipovolemia: rehidrasi sesuai kebutuhan, bila akibat perdarahan diberikan transfuse darah PRC dan cairan isotonic, hematokrit dipertahankan sekitar 30%, bila akibat diare, muntah dan akibat asupan cairan yang kurang dapat diberikan cairan kristaloid
  • Koreksi gangguann asam basa
  • Koreksi gangguan elektrolit:
  1. Asupan kalium dibatasi<50 meq/hari. Hindari makanan yang banyak mengandung kalium, obat yang mengganggu eksresi kalim seperti ACE inhibitor dan diuretic hemat kalium.
  2. Bila terdapat hipokalsemia ringan diberikan koreksi peroral 3-4 gram perhari dalam bentuk kalsium bikarbonat, bila sampai timbul tetani diberikan kalsium glukonas 10% IV.
  3. Bila terdapat hiperfosfatemia diberikan obat pengikat fosfat seperti aluminium hidroksida atau kalsium karbonat yang diminum bersamaan dengan makan.

Indikasi Dialysis atau Cuci Darah

Dialysis perlu dilakukan jika terdapat tanda-tanda di bawah ini:

 
  • Oligouria
  • Anuria
  • Hiperkalsemia (K>6,5mEq/l)
  • Asidosis berat (pH<7,1)
  • Azotemia (ureum>200 mg/dl)
  • Edema paru
  • Ensefalopati uremikum
  • Perikarditis uremik
  • Neuropati/ miopati uremik
  • Disnatremia berat (Na>160 mEq/l atau <115 mEq/l)
  • Hipernatremia
  • Kelebihan dosis obat yang dapat didialisis.