Dasar kelainan : Rongga yang berisi sel hati terutama akibat E.histolitika
I.DIAGNOSIS
A.Keluhan pokok
- Demam dan menggigil
- Mual dan muntah
- Malese, berat badan menurun
- Nyeri spontan/tekan daerah hepar (sela iga atau hipokondrium) kanan
- Kadang-kadang disertai nyeri pleura
- Penderita cenderung membungkuk atau menahan gerakan hipokondrium kanan
- Ada riwayat diare lender (atau plus darah) beberapa tahun lalu atau bulan lalu
B.Tanda penting
- Ikterus
- Hepatomegali, nyeri tekan, permukaan rata, mungkin fluktuasi ada
- Nyeri tekan pada sela iga kanan bawah
- Anemis
C.Pemeriksaan laboratorium
- Lekositosis
- LED (Laju endap darah) tinggi
- Anemi ringan sampai sedang
- Peningkatan bilirubin, alkali fosfatase, SGOT,SGPT
D.Pemeriksaan khusus
- Ultrasonografi (USG)
- MRI
- CT Scan abdomen
- Tes serologi : tes IHA (Imuno Hemaaglutination), titer 1 : 128 dianggap bermakna
II.KOMPLIKASI
- Ruptur abses ke pleura, pericardium, paru, usus atau kulit
- Metastasis abses ke otak
III.PENATALAKSANAAN
A.Terapi umum
1.Istirahat
Tirah baring
2.Diet
Diet tinggi kalori dan protein
3.Medikamentosa
Obat pertama :
- Metronidazol 3-4 x (500-750) mg/hari selama 7-10 hari
- Antibiotik spectrum luas bila piogenik
Obat alternative :
- Emetin : 1 mg/kg BB selama 7 hari
- Klorokin : 3 x 250 mg/hari selama 3 minggu, ditambah amubisid usus (Yatren) 3 x 500 mg/7 hari menjelnag selesai klorokin
4.Operasi
Drainase pus
B.Terapi komplikasi –
IV.PROGNOSIS
- Dengan terapi metronidazol prognosis baik
- Bila ada rupture abses, mortalitas sampai 40-50%