Syarat–syarat Pemeliharaan Untuk Cairan, Natrium dan Kalium


LUTIMNEWS.COM – Pada orang dewasa sehat, kecukupan air adalah perlu untuk mengimbangi cairan yang hilang melalui gastrointestinal 100 sampai 200 ml/hari.

Insesibel losses 500 sampai 1000 ml/hari (sebagian dari pernapasan dan dari kulit) dan kehilangan urine lebih dari 1000 ml/hari dapat menunjukkan ketidakmampuan untuk merubah garam atau air atau tidak sesuai respon fisiologi untuk menambah ECV.

 

Keseimbangan natrium dijaga oleh mekanisme ginjal meskipun berbagai macam variasi intake natrium. Ekskresi natrium dapat menurun <10 mEq/hari atau melebihi keperluan normal setiap hari (~ 75 mEq). Karena konservasi ginjal dan eksresi dari kalium adalah kurang efisien, keperluan sedikit melebihi 40 mEq/hari.

BACA:  Diagnosis dan Penatalaktsanaan Pada Penyakit Koagulasi Intravaskular Menyeluruh

Dewasa sehat 70 kg diperkirakan keperluan untuk pemeliharaan air setiap hari, natrium dan kalium hasil penilaian keperluan 2500 ml/hari. Cairan yang mengandung (Na+) 30 mEq/L dan K+ 15-20 mEq/L intraoperativ, cairan mengandung natrium bebas air (yakni Na+) < 130 mEqL adalah jarang dipakai pada orang dewasa karena sebagian besar yang hilang pada pembedahan adalah isotonis.

 

Larutan Ringer laktat atau NaCl 0,9% umumnya digunakan setelah pembedahan sampai hemodinamik pasien stabil. Kemudian, cairan yang mengandung natrium melebihi dari keperluan pemeliharaan (misalnya dekstrose 5% dalam NaCl 0,45% dengan kalium 20 mEq/L) adalah digunakan sampai cairan oral dapat dipertahankan. Pasien bertahan dengan infus natrium yang melebihi keperluan pemeliharaan jika fungsi jantung dan ginjal memuaskan.

BACA:  Patogenesis Depresi Mayor: Hipotesis Amine dan Perkembangannya

Dextrose

Secara sederhana, fisiologi infus yang mengandung glukosa pada cairan intravena perioperativ untuk mencegah hipoglikemi dan membatasi katabolisme protein.

Akan tetapi, karena respon hiperglikemi menyertai stress pembedahan, hanya anak kecil dan pasien yang mendapatkan insulin atau obat yang mempengaruhi sintesis glukosa adalah beresiko untuk hipoglikemi.

Iatrogenic hiperglikemi dapat membatasi keefektifan resusitasi cairan yang menyebabkan diuresis osmotik dan pada binatang, dapat memperberat kerusakan iskemi neurologi.Walaupun, membuat lebih buruk iskemia dan trauma kerusakan otak pada manusia, hiperglikemi dapat juga disebabkan respon secara hormonal untuk lebih memperburuk kerusakan.

BACA:  Mengenal Aliran Balik Vena

Siebes dkk menyimpulkan secara ringkas pokoko pembicaraan intraoperativ pemberian glukosa pada keadaan itu “pemberian glukosa diindikasikan selama keadaan klinik dimana kemungkinan hipoglikemi terjadi”. Akan tetapi dextrose 3% umumnya bagian dari cairan postoperative.