Penjualan mobil kota (city car) di Tanah Air terus berkembang, meski pangsa pasarnya naik tipis dari 3,5 persen pada 2011 menjadi 3,92 persen tahun lalu. Bukan tidak mungkin,dua atau tiga tahun kemudian, pertumbuhannya bisa di atas 8 persen dari total penjualan (tahun ini ditargetkan naik 10 persen dari 2012 yang 1.116.224 unit).
Boleh jadi, perkembangan itu yang mempertimbangkan PT Toyota Astra Motor (TAM) meluncurkan Etios Valco (11/3). Memang, kemunculannya paling akhir di segmen A di kelompok Jepang, setelah terlebih dulu Daihatsu Sirion, Suzuki Splash, Nissan March, Honda Brio, dan Mitsubishi Mirage. Kompetitor lain di luar Jepang, ada Kia Picanto dan Chevrolet Aveo.
Ada “kulkas”
Kendati paling buntut masuk pasar, pihak Toyota yakin “bayi” mereka bakal sukses di pasar. Sampai-sampai Toyota berani memberi nama belakang Etios itu dengan Valco yang diambil dari bahasa Italia Falcon (burung elang yang mencerminkan gagah, penjelajah dan petualangan). Namun, Valco itu sendiri kependekan dari Value (nilai) dan Comfort (kenyamanan).
Nilai di sini bisa dilihat dari berbagai sisi. Dimulai dari merek (brand), tentu sudah tidak diragukan lagi sebagai market leader dengan beberapa produk unggulannya. Kemudian harga, diawali terendah Rp135,5 juta tipe J (tanpa power steering), Rp 149,9 juta tipe E (power steering), dan Rp 161,6 juta tipe G (dengan ABS dan EBD), cukup terjangkau dan bisa bersaing dengan kompetitornya. Adapun tipe J bukan termasuk andalan, tapi hanya sebagai harga psikologis.
Masih ada dua lagi yang menjadi andalan. Pertama, keunggulan dari kompetitor, yakni ground clearance (jarak terendah ke tanah) 170 mm, jauh di atas Mirage yang 150 mm, March 141, dan Sirion 160 mm. Kemudian kelegaannya. Dengan memakai platform Yaris, dimensi (PxLxT) 3.775×1.695×1.510 paling lapang di kelasnya. Termasuk juga ruang bagasi yang bisa menyimpan 1 koper ukuran sedang (70x50x30 cm) dan dua tas gendong, plus pernik-pernik.
Andalan kedua, ada pada interior. Untuk penyetelan audio tanpa harus melepaskan tangan dari kemudi. Cukup tekan tombol yang terdapat pada setang kemudi. Terakhir, laci di ruang penumpang bisa berubah fungsi sebagai “kulkas”. Jadi, cerobong AC kiri ditutup (dengan membalikkannya), salauran udara dingin dialihkan ke laci dengan membuka tutup di sebelah kiri).