Modifikasi Yamaha Jupiter Z Burung Hantu Lebih Pede dengan Bore Up Sampai 130 cc


Modifikasi Yamaha Jupiter Z Burung Hantu Lebih Pede dengan Bore Up Sampai 130 ccMelihat malangnya nasib Yamaha Jupiter Z yang satu ini teronggok di sisi bengkel. Alhasil, mekanik yang kanibal pada kuda besi ini membangunnya dengan spek yang berbeda. Siapa sangka, motor yang dulunya sempat tidak terurus ini, sekarang bisa mempecundangi lawan-lawannya di adu kebut trek lurus 500 meter.

“Semuanya diriset ulang dengan setingan yang berbeda. Setingan sekarang dibuat untuk main di kelas bebek 130 cc.”

Dengan meningkatkan tenaga mesin, piston yang standar digantikan dengan baru yang berdiameter 55 mm. Lebih besar 3 mm dibanding piston standar. Namun, stroke dibiarkan standar, jadi isi silinder membesar menjadi 128,7 cc yang dibulatkan menjadi 129 cc.

Untuk mengimbangi pembesaran ruang bakar, klep pun diatur ulang agar asupan bahan bakar semakin banyak. Klep isap menggunakan klep yang berdiameter 28 mm dan untu klep buang berdiameter 24 mm. Saluran masuk dan buang pada kepala silinder juga diperbesar sama dengan lebar payung klep isap dan buang.

 

Nah, untuk mekanis buka-tutup pada klep, dibuat seragam antara isap dan buang diangka 276 derajat. Hitungannya, klep isap dibuat membuka 33 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 63 derajat setelah TMB (Titik Mati Bawah). Sedangkan klep buang membuka 63 derajat sebelum TMB, dan menutup 33 derajat setelah TMA.

Kepala silinder juga mendapat perubahan, selain dipapas sebanyak 0,7 mm, sudut squish juga diubah. Hasilnya, kini angka kompresi 13,2 : 1. Dengan angka kompresi seperti ini, kini motor wajib menggunakan bensol.

 

Bagian pengapian tidak mau ketinggalan. Dibuat model total loss yang didukung dengan koil milik Yamaha YZ 125, dan CDI Vortex Prodrag. Mesinpun jadi lebih mudah mengais tenaga pada saat star awal.

Untuk bagian kopling, pakai bak milik Yamaha X1. Dengan kapsitas mesin sudah besar kampas kopling diadopsi kepunyaan Suzuki FR 80 agar lebih awet dan tidak mudah slip.

Mesin sudah kelar, kini giliran bobot jadi pertimbangan. Nah, untuk mendapatkan bobot motor yang ideal, bagian rangka ikut dimodif. Rangka bagian belakang diganti dengan rangka baru yang lebih ringanlagi. Tidak ketinggalan ukuran tangki dan jok ikut diciutkan agar motor semakin ringan.