Meskipun tergolong lambat dengan pesaing sport lainnya, Yamaha tetap percaya diri akan kehadiran Yamaha R25 ini akan mampu merajai pemasaran sport fairing 250 nantinya. Kawasaki Ninja 250 pertama kali hadir tahun 2008 lalu sedangkan Honda CBR250R sekitar tahun 2010 lalu, sedangkan Yamaha baru mengenalkan konsep R25 kemarin dan baru diproduksi semester kedua tahun depan.
Dengan hadir belakangan, Yamaha mengetahui titik lemah pesaingnya sehingga Yamaha dapat memanfaatkan titik lemah pesaingnya untuk menjadikan Yamaha R25 unggul disegmennya. Dengan mengusung mesin 249cc dua silinder DOHC Yamaha yakin bisa bertarung dengan Ninja 250 yang saat ini menjadi raja penjualan motor sport fairing 250cc.
Dengan bantuan 1500 jaringan dealer yang ada di Indonesia, serta biaya perawatan dan sparepart yang terhitung murah, Yamaha yakin R25 ini akan diterima oleh masyrakat dengan cepat. Terlebih lagi motor Yamaha R25 ini sudah ditunggu banyak biker di Indonesia jadi akan semakin memuluskan jalan Yamaha.
Meskipun Yamaha R25 ini menjadi produk global, Yamaha tetap menjadikan Indonesia sebagai terombosan pasar pertama motor ini. Hal yang cukup wajar mengingat penjualan global Yamaha 40 persen berasal dari Indonesia, disusul Vietnam 16 persen, Thailand dan China Sembilan persen, India tujuh persen, Taiwan lima persen, Brazil dan Jepang tiga persen.
Tidak hanya itu, Yamaha juga masih menguasai penjualan motor sport di Indonesia, hal ini tercatat dari data penjualan motor sport bulan September Yamaha mencatatkan penjualan sebesar 52.471 unit atau naik sekitar 62 persen. Hal ini akan semakin membuat Indonesia menjadi tujuan utama pasar Yamaha R25 ini. Akankah Yamaha R25 ini bisa sukses dipasaran layaknya V-ixion?
