Tentunya para sahabat lutimnews.com/otomotif sudah mengetahui seputar mobil Suzuki SX4 adalah merupakan salah satu jenis mobil yang diproduksi oleh pabrik otomotif Jepang sejak tahun 2006. Mobil ini bahkan juga dijual oleh Fiat tetapi nama yang dipakai yaitu Fiat Sedici. Mobil ini mulai diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2007, diimpor secara utuh dari Jepang. Tetapi dengan perkembangan zaman, akhirnya mobil ini dirakit secara terurai dengan adanya peningkatan fitur seperti rem cakram yang terdapat pada keempat rodanya dan juga audio terintegrasi.
Dengan mesin berkapasitas 1.500 cc, SX4 bisa diandalkan untuk perjalanan dalam dan luar kota. Tak heran jika Tomi, seorang pengguna SX4 tahun 2008, memilih SX4 ini karena banyak teman yang bilang mobilnya nyaman dan terasa tinggi dibandingkan mobil sekelasnya.
Fitur juga cukup lengkap, seperti airbag di lingkar kemudi dan dasbor sisi penumpang, serta sistem rem yang dilengkapi ABS (Anti-lock Braking System), EBD (Electronic Brake Distribution), dan BA (Brake Assist) . “Sayangnya radius putar setir besar sehingga cukup merepotkan apabila hendak melakukan putar balik dan pandangan ke depan kanan agak terhalang oleh pilar A yang terlalu maju, untung ada kaca segitiga kecil di ujung yang bisa untuk mengintip,”ujar enterpreneur muda ini. Selain itu juga leg room jok belakang juga terbilang sempit.
Soal penyakitnya, kalau yang usia mobilnya sudah di atas 3 tahun, biasanya masalahnya ada di power steering elektrik, kerap ada bunyi kletek-kletek ketika berbelok. “Pada bagian dalam power steering itu ada banyak gear yang berputar di dalam boks power steering sebagai sumber bunyi, solusinya bisa dibuatkan semacam ring dari bahan teflon,” ujar Gesang, Service Advisor dari Suzuki Bintaro.
Selanjutnya, Anda bisa mencari ring teflon ini di bengkel spesialis power steering lantaran sudah mengerti cara membuat ring dari teflon . “Tapi ini juga enggak terlalu awet, biasanya sekitar enam bulanan saja,” tambah Gesang lagi. Jadi teflon ini fungsinya untuk memperkecil celah agar suaranya lebih teredam. Tetapi kondisi ini juga tergantung kondisi jalan yang dilewati setiap hari.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari mobil Suzuki Sx4 ini kami cantumkan dibawah ini.
KELEBIHAN
1. Model sporti
2. Ground clearance
3. tinggi
4. Fitur
5. safety
KEKURANGAN
1. Leg room
2. penumpang belakang sempit
3. Bunyi dari
4. power steering
5. elektrik
6. Pilar A mengganggu pandangan ke kiri dan kanan depan
Mobkas Suzuki SX4 Crossover layak menjadi pilihan. Mesinnya yang berkapasitas 1500 cc ini memiliki tenaga yang cukup terutama untuk dalam kota. Pastikan SX4 Crossover yang hendak dibeli masih dalam perawatan bengkel resmi Suzuki dengan cara mengecek dari buku servis atau langsung datang ke bengkel resmi Suzuki terdekat.
Perawatan dilakukan setiap 10.000 km dan servis besar dilakukan pada 40.000 km. Di bengkel resmi Suzuki, biaya servis pada 10.000 km kena Rp 434.700. Sedangkan pada 20.000 km, total biaya yang harus dikeluarkan adalah Rp 646.279. Bila Anda menemukan SX4 bekas sudah jatuh pada 30.000 km maka biaya total berikut jasa Rp 924.151 dan akan diulangi pada 50.000, 70.000, dan 90.000 km. Servis besar dilakukan di 40.000 km dengan total biaya mencapai Rp 2.272.634.
Menakar Biaya Servis
Pasaran mobkas Suzuki SX4 2008 adalah Rp 138 jutaan jika diambil average di beberapa iklan baris baik cetak maupun elektronik. Dengan kondisi yang masih bagus Anda hampir tidak perlu melakukan perbaikan apapun. Usahakan Anda membeli SX4 dari pemilik langsung karena biasanya kondisinya pasti lebih terawat.
Jadi kalau Anda sudah cocok, pastikan saja menegosiasikan harga agar sesuai dengan budget. Kalau Anda ingin membeli dengan cara cash tentunya tidak ada masalah jika harganya sudah cocok. Sebaliknya, jika Anda sudah menetapkan dari awal kalau ingin dengan cara kredit, maka harus tahu ke perusahaan leasing mana yang akan dipilih untuk mendapatkan perhitungan seperti pada tabel berikut ini.
Ingat saja, kalau tenornya setahun maka beban bunga kecil namun angsurannya besar, kalau tenor 3 tahun makan angsuran kecil tapi bunganya besar.
