Berdasarkan penelitian, cuci tangan bisa menurunkan terjadinya infeksi hingga 50%.
Tangan ternyata menjadi ‘rumah’ bagi sekitar 39.000 bakteri. Tangan juga menjadi salah satu pintu masuk segala penyakit. Oleh karena itu, menjaga kebersihan tangan menjadi salah satu pertahanan awal untuk menjaga kesehatan.
“Berbagai kuman penyakit dapat ditularkan melalui tangan,” ujar Ketua Himpunan Perawat Pengendalian Infeksi Indonesia (Persi) Costy Pandjaitan belum lama ini di Jakarta.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, tangan mengandung bakteri sebanyak 39.000-460.000 CFU per sentimeter kubik, yang berpotensi tinggi menyebabkan penyakit infeksi menular.
Ketua Kompartemen Umum dan Humas Persi Robert Imam Sutedja menambahkan, kuman menyerupai manusia yang dapat berkembang biak dan berevolusi sehingga membentuk koloni-koloni.
“Langkah mudah, cepat, sederhana dan murah untuk mencegah penyebaran dan perkembangan kuman adalah mencuci tangan dengan menggunakan sabun secara teratur,” ujar Robert.
Robert mengemukakan, riset menunjukkan cuci tangan memakai sabun dapat mencegah penularan ataupun penyakit infeksi menular seperti diare hingga 50% dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) hingga 45%.
“Oleh sebab itu, cucilah tangan sebelum dan sesudah makan, saat keluar dari kamar mandi, dan setelah dari lokasi umum,” imbuh Robert.
Selain tangan, rumah sakit juga bisa menjadi sumber berkembang biaknya kuman penyebab infeksi nosokomial.
”Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terjadi akibat interaksi yang berlangsung di rumah sakit,” jelas Robert.
Robert menjelaskan rumah sakit bisa menjadi tempat yang sangat mudah dalam penularan kuman penyakit karena interaksi langsung maupun tidak langsung.
“Bisa dari pasien ke pasien, dokter ke pasien, pasien ke dokter, atau bahkan kepada pengunjung rumah sakit,” jelas Robert.
Penularan infeksi ini dapat terjadi melalui udara pada saat batuk, bersin, atau bicara. Selain itu, kontak jarak dekat akan memper mudah penularan infeksi ini.
Pada 2002, data WHO menunjukkan, infeksi nosokomial menyebabkan 1,4 juta kematian setiap hari di selur uh dunia.
Menurut dia, nosokomial dapat dicegah dengan menjaga kebersihan tubuh, terutama tangan, dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun. Berdasarkan penelitian, cuci tangan bisa menurunkan terjadinya infeksi hingga 50%.
Hasil penelitian Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menyebutkan, 85,7% angka infeksi nosokomial dapat dikendalikan jika petugas medis selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan medis.
Jangan Abaikan Sikat Gigi Sebelum Tidur
Sebaiknya jangan pernah juga mengabaikan sikat gigi sebelum tidur. Hal itu dikarenakan, pada malam hari kuman berkembang biak dan menumpuk dua kali lebih banyak dibanding saat siang hari.
Sedihnya lagi, jika terus dibiarkan maka bakal menyebabkan gigi menjadi berlubang akibat kuman tadi.
Seperti dilansir laman Body and Soul, kuman senantiasa berkembang biak saat malam hari. Hal itu disebabkan karena produksi air liur yang mengandung zat antibakteri berkurang.
Padahal, air liur berfungsi mengurangi tingkat keasaman di mulut. Jika gigi tidak dibersihkan, kuman akan lebih mudah berkembang biak dan menyebabkan kerusakan gigi.
Selain itu, ada juga kesalahan persepsi tentang sikat gigi dua kali. Banyak orang yang melakukan sikat gigi hanya saat mandi pagi dan sore hari.
Padahal, sikat gigi yang direkomendasikan adalah setelah sarapan pagi dan sebelum tidur di malam hari.