Kenali Gejala Investasi dan Solusi Permasalahannya


Kenali Gejala Investasi dan Solusi PermasalahannyaPada tahun 1998 terjadi sebuah krisis ekonomi yang mengglobal dan masalah investasi belum terlalu mendunia alasannya karena tabungan dan deposito dari bank masih memberikan suku bunga yang menarik, melebihi tingkat inflasi. Jadi, investasi perorangan dari sektor keuangan tidak terlalu berkembang.

Cerita berbeda setelahnya, karena suku bunga tabungan dan deposito turun drastis, dan akhirnya disalip oleh angka inflasi. Membuat banyak orang yang mengandalkan deposito dan tabungan untuk menyimpan dan membiarkan uangnya, terhenyak lantaran nilai uang mereka terus turun dimakan inflasi.

 

Walau investasi sangat penting dalam mempertahankan nilai uang dari investasi, kenyataannya masih banyak orang yang enggan untuk memulainya. Buktinya, Indonesia masih mempunyai sedikit investor perorangan di sektor keuangan. Investor reksadana, misalnya, hanya sekitar tiga persen dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 230 juta jiwa.

BACA JUGA:  Tips Berinvestasi Saat Inflasi Kebutuhan Pokok

Jadi, apa saja kendala-kendala berinvestasi? Simak informasi dari Schroder Indonesia berikut ini, dan solusinya.

 

Dana investasi terbatas
Selama ini banyak orang beranggapan bahwa untuk investasi membutuhkan uang yang banyak, sementara penghasilan yang diperoleh setiap bulan sangat terbatas. Kenyataannya, kebutuhan dana untuk investasi tidak seperti yang dipikirkan kebanyakan banyak orang. Banyak uang yang harus dikeluarkan untuk berinvestasi reksadana, misalnya, bahkan bisa mulai dari Rp100 ribu-Rp300 ribu, alias sebanyak uang yang Anda habiskan untuk satu akhir pekan. Jadi siapa bilang berinvestasi harus keluar uang banyak.

BACA JUGA:  Tips Investasi Khusus untuk Mahasiswa

Pengetahuan terbatas
Tidak sedikit orang yang ingin berinvestasi karena merasa tidak punya pengetahuan soal investasi itu sendiri. Padahal, di era keterbukaan informasi seperti saat ini, Anda dapat dengan mudah terekspos informasi tentang investasi. Kalau Anda benar-benar serius menyelamatkan nilai uang Anda, maka Anda harus mau belajar soal investasi, baik dari internet – Google, situs, forum dan sebagainya, maupun mengikuti seminar-seminar yang diadakan oleh para perencana keuangan.

 
BACA JUGA:  Tips Memakai Kartu Kredit Untuk Modal Usaha

Administrasi merepotkan
Dahulu, berinvestasi memang terkesan rumit. Namun, saat ini sudah tidak lagi. Misalnya, untuk investasi reksadana Anda cukup membuka rekening di bank-bank yang menyediakan jasa pembelian produk reksadana. Setelah itu, tinggal bilang ke petugas customer service bahwa Anda ingin membeli produk reksadana, dan voila, anda sudah berinvestasi.